Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir, Cukup Bulan Normal Tahun 2021
I.
PENGERTIAN
Bayi cukup bulan adalah bayi dilahirkan
setelah gestasi 38 sampai 42 minggu kehamilan.
II.FISIOLOGIS
Setiap bayi yang dilahirkan harus
beradaptasi terhadap perubahan fisiologis dari kehidupan intra uterin ke
kehidupan ekstra uterin. Adanya gangguan pada masa transisi tersebut di atas akan mempengaruhi maasa
transisi adalah dimulainya fungsi: kardiopulmoner ekstra uterin, termoregulasi,
pertahanan terhadap infeksi, perubahan neurologik, kurang cairan dan nutrisi,
kelainan kongenital serta gangguan pada kulit. Empat minggu pertama (28 hari
pertama kehidupan) merupakan kehidupan yang sangat beresiko pada bayi. Insiden
kematian sangat tinggi pada hari pertama dan 2 sampai 3 dari semua kematian
selama kehidupan satu tahun pertama terjadi pada bulan pertama.
Ada 2 (dua) periode reaktif dalam 24 jam
pertama:
1. Saat
kelahiran sampai 30 menit seelah kelahiran ditandai dengan: sadar, membuka
mata, mengais kencang, peningkatan tanda-tanda vital dan bising usus tetapi
sementara temperatur menurun. Hal ini diikuti dengan penurunan respon dan tidur
selama 2 sampai 4 jam.
2. 4
sampai 8 jam setelah lahir ditandai dengan bayi tampak sadar dengan
peningkatan: tanda-tanda vital, sekresi, dan “gagging”. Periode ini berakhir 2
sampai 5 jam, diakhiri dengan penurunan sekresi, rasa lapar, mengisap, tidur
dan pola aktivitas ini menjadi menetap.
III. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Laboratorium
Pemeriksaan
laboratorium dilakukan bila ada hubungannya dengan pemeriksaan fisik atau
selama dalam observasi didapatkan perubahan pada tanda-tanda vital bayi.
Pemeriksaan
yang dilakukan:
·
Golongan darah, faktor rhesus
·
Dekstrostiks
IV. ASUHAN KEPERAWATAN
A.
PENGKAJIAN
1. Riwayat
Maternal
· Antenatal care,
usia dan tanggal perkiraan persalinan (taksiran partus)
· Adanya
kelainan genetik
· Kondisi
abnormal atau gangguan selama kehamilan
· Penggunaan
obat-obatan, alkohol, rokok atau kafein
· Hasi
pemeriksaan: cairan amnion, golongan darah, rhesus dan hasil penapisan lain
· Riwayat
persalinan terutama jika ada kesulitan dalam persalinan
2. Perilaku
· Keadaan
tidur dan bangun tidur (sadar) bergantian
· Biasa
dengan rangsang lingkungan
· Berespon
terhadap penglihatan pendengaran
· Gerakan
motorik tampak matur dan dalam batas normal
3. Status
Kelahiran Bayi
· Masa
gestasi 38-42 minggu
· Nilai
Apgar
· Bera
badan : 2500- 4000 gram
· Panjang
badan : 48-53 cm
· Lingkar
kepala: 33-36,5 cm (2-3 cm) lebih besar dari lingkar dada
4. Sitem
kardiovaskuler
· Denyut
jantung :110-160 kali/menit
· Irama
jantung teratur, cenderung turun bila
tidur dan meningkat bila bayi menangis
· Tekanan
darah: sistolik 60-80 mm Hg, diatolik 30-45 mm Hg
· Mungkin
akan terdengar suara mur-mur
· Dasar
kuku berwarna kemerahan
5. Sistem
pernafasan
· Hidung
tidak ada kelainan, nafas melalui hidung, mukosa tipis dan bersih
· Frekuensi
pernafasan: 40-60 kali/menit, terutama pernafasan abdomen dengan sedikit
retraksi sternal selama inspirasi
· Suara
nafas bronkial bilateral, mungkin takipnea sementara dan sedikit nafas dengan
cuping hidung
· Mungkin
irama nafas irregular atau periodik
6. Sistem
gastrointestinal
· Mulut,
bibir, dan palatum utuh, rooting reflex,
refleks isap dan menelan baik.
· Kapasitas
lambung kira-kira 90 ml
· Abdomen
lembek dan menonjol
· Hati
teraba tetapi lien tidak teraba
· Pembuluh
darah umbilical terdiri dari: 2 arteri, 1 vena
· Anus
paten dengan pengeluaran mekonium antara 12 jam atau ada riwayat pengeluaran
mekonium intrauterin
7. Sistem
neurologik
· Refleks:
moro, genggam dan babinsky sama untuk kedua sisi
(bilateral), suara tangisan kuat dan kencang.
· Mata
biasanya tertutup, dengan penglihatan sedikit berkembang dan fungsi sensori
serta raba berkembang baik. Bayi dapat merasakan, mencium dan mendengar
· Pola
tidur dan aktivitas setiap hari: 1-4 jam, sadar, aktif dan menangis: 4-5 jam,
tidur teratur dan 12-15 jam tidur tidak teratur
· Suhu
kulit: 360C-370C suhu rektal 0,60C lebih
tinggi dari suhu kulit
8. Sistem
perkemihan
· Warna
urine kuning pucat, dan mungkin terjadi kekosongan dan sampai kira-kira 24 jam
setelah lahir
· Volume
urine: 200-300 ml/24 jam dengan kapasitas kandung kemih kira-kira 15 ml
· Ginjal
tidak teraba
9. Sistem
muskuloskeletal
· Range of motion
tangan dan kaki normal dengan tonus otot baik
· Kepala,
lengan dan kaki dapat fleksi
· Daun
telinga fleksibel
· Tonus
otot simetris
· Garis
telapak kaki jelas dan banyak
· Mungkin
terdapat kelainan skeletal karena posisi janin intra uterine
· Tulang
kepala dan rusuk masuh lunak dengan fontanel dan adanya garis sutura yang
terpisah pada kepala
10. Sistem
integumen
· Kulit
kemerahan dan halus
· Edema
sekitar mata, muka, lengan, dan bagian tubuh yang lain
· Sianosis
akral
· Mungkin
ada ptekiae, tahi lalat, tanda, ekimosis, rash dan milia
· Kuku
jari tangan dan kaki, lanugo, dan verniks kaseosa
· Kulit
dan seaput lendir utuh
11. Sistem
reproduksi
· Perempuan:
labio minora lebih besar dari labio mayora, labia dan klitoris edema
· Laki-laki:
testis teraba di skrotum, skrotum agak edema, besar, menggantung dan ada rugae,
muara uretra berada di ujung penis.
B.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Resiko
tinggi bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya
lendir/darah/mekonium
Tujuan:
jalan nafas efektif
Kriteria
evaluasi:
· Tidak
ada lendir/darah/mekonium pada jalan nafas
· Bayi
bernafas spontan
· Nilai
Apgar 7-10
· Tidak
ada sesak
· Tidak
ada retraksi
· Tidak
ada sianosis
· Frekuansi
nafas 40-60 kali/menit
· SaO2
>90%
· Nilai
analisa gas darah normal
Intervensi:
· Tetapkan
nilai apgar setelah bayi lahir
· Isap
lendir kalau perlu
· Lakukan
rangsang taktil jika perlu
· Berikan
oksigen dengan metode yang sesuai
· Kaji
frekuensi, irama, kedalaman bernafas setiap 3 jam atau kalau perlu
· Dengarkan
suara paru kanan dan kiri
· Kaji
adanya peningkatan produksi lendir seperti adanya darah atau cairan amnion yang
tertelan selama proses persalinan
· Atur
posisi bayi miring ke salah satu sisi terlentang dengan kepala agak rendah
sedikit, ganjal bagian leher dengan kain yang tidak terlalu tebal
· Observasi
adanya takipnea, nafas dengan cuping hidung, merintih saat ekspirasi, retraksi,
sisnosis, ronki dan takikardi
· Ukur
saturasi oksigen jika perlu
· Kolaborasi
dalam pemeriksaan analisa gas darah dan koreksinya
· Lain-lain
2. Resiko
tinggi perubahan suhu tubuh: hipotermi berhubungan dengan perubahan lingkungan
dan peningkatan aktivitas
Tujuan:
tidak terdapat gangguan/perubahan suhu tubuh
Kriteria
evaluasi:
· Suhu
klien 36,50C-37,20C
· Akral
hangat
Intervensi:
· Hangat
“radiant warmer” pada saat pembukaan hampir lengkap
· Keringkan
bayi segera setelah lahir dengan handuk hangat, dibawah radiant warmer
· Anjurkan
ibu memeluk bayi untuk memberikan kehangatan pada bayi
· Pakaikan
topi pada kepla bayi
· Rawat
bayi/letakkan bayi dalam inkubator
· Tunda
mandi dan prosedur lain sampai suhu bayi stabil (+ 3 jam setelah lahir)
· Observasi
suhu bayi setiap 3 jam atau kalau perlu
· Observasi
suhu kulit, penurunan suhu, pucat, sianosis, kemerahan, edema lengan atau kaki,
bradikardi, lethargi, aktivitas bayi, merintih saat eksirasi, malas minum,
muntah, kembung, dan penurunan aktivitas atau refleks.
3. Resiki
tinggi gangguan kebutuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
kalori yang meningkat karena peningkatan metabolisme
Tujuan:
mempertahankan dan mendukung kebutuhan nutrisi.
Kriteria
evaluasi:
· Berat
badan, tidak turun lebih dari 10% dalam 1 minggu pertama setelah lahir
· Berat
badan naik kurang lebih 10 gr/kg bb/hari seelah 1 minggu pertama
· Tidak
ada edema
· Tidak
ada muntah, tidak ada residu
· Tidak
ada kembung
Intervensi:
· Timbang
berat badan segera setelah lahir dan setiap hari
· Lakukan
penilaian antropometri (pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, lingkar
lengan, dan panjang badan).
· Hitung
kebutuhan nutrisi, pemberian ASI/susu formula sesuai dengan berat badan dan
kebutuhan bayi
· Kaji
tanda-tanda kesiapan minum pada bayi:
-
Dengarkan bising usus
-
Adanya kembung aau tidak
-
Adanya rooting refleks dan refleks isap
-
Pengeluaran mekonium
· Berikan
ASI/susu formula sesuai dengan kebutuhan bayi dan catat respon bayi
· Sendawakan
bayi setiap selesai memberikan minum
· Observasi
adanya muntah, kembung, atau sianosis selama dan sesudah pemberian minum
· Hentikan
pemberian minum bila ada muntah, kembung, atau sianosis dan lapor dokter
· Tidurkan
bayi miring ke kanan setiap selesai memberi minum
· Lain-lain
4.
Resiko tinggi defisi cairan
berhubngan dengan kehilangan cairan melalui sensible
dan insensible
Tujuan: mempertahan
keseimbangan cairan
Kriteria
evaluasi:
· Turgor
kulit elastis
· Produksi
urin: 1-2 ml/kg bb/jam
· Ubun-ubun
tidak cekung
· Mukosa
bibir lembab
Intervensi:
· Hitung
kebutuhan dasar cairan bayi
· Berikan
ASI/susu formula sesuai kebutuhan bayi
· Observasi:
turgor kulit, mukosa, bibir, dan ubun-ubun
· Observasi
adanya muntah
· Ukur
produksi urin
· Observasi
dan catat intake, output
· Lain-lain
5.
Resiko tinggi gangguan integritas
kulit berhubungan dengan adanya rash, iritasi atau penggunaan zat-zat yang
dapat merusak kulit
Tujuan: mempertahankan
kebutuhan kulit
Kriteria
evaluasi:
· Tidak
ada iritasi
· Tidak
ada rash
· Tidak
ada pustula
Intervensi:
· Bersihkan
kulit bayi dari verniks kaseosa segera setelah bayi lahir dengan menggunakan baby oil
· Hindari
penggunaan plester yang berlebihan/tidak perlu
· Bersihkan
kulit sekitar perianal dan genetalia sehabis buang air kecil dan buang air besar
dengan kapas basah dan keringkan dengan kain yang lembut
· Observasi
bagian tubuh yang menonjol dan tertekan dari tanda-tanda kemerahan
· Observasi
kulit bokong dan daerah perianal dari tanda-tanda eritema dan rash
· Mandikan
bayi dengan air hangat dan gunakan sabun yang lembut
· Hindari
menggunakan bedak
· Gunakan
hanya air hangat jika kulit bayi iritasi dan abrasi
· Kolaborasi
dalam memberikan zalf bila iritasi
· Lain-lain
6.
Resiko tinggi infeksi berhubungan
dengan berpindahnya mikroorganisme ke bayi, tali pusat atau sirkumsisi
Tujuan:
mencegah dan meminimalkan berpindahnya mikroorganisme
Kriteria
evaluasi:
· Tali
pusat kering, tidak berbau, dan tidak ada cairan (pus atau darah) yang keluar
dari tali pusat
· Tidak
kemerahan pada kulit abdomen sekitar tali pusat
· Nilai
trombosit darah : 150.000-400.000 UI
· Luka
sirkumsisi : kering
· Suhu
bayi 36,50C-37,20C
Intervensi:
· Berikan
obat tetes mata: 1 tetes pada mata kanan dan kiri
· Lakukan
perawatan ali pusat dengan teknik steril, 2 kali sehari atau kalau perlu
· Observasi
tali pusat dan luka sirkumsisi dari tanda-tanda kemerahan, keluar cairan
(pus/darah) dan bau kurang sedap
· Jaga
sekitar umbilikal agar selalu bersih dan kering
· Pasang
popok di bawah daerah umbilikal
· Kaji
kulit bayi setiap hari dari tanda-tanda rash, lesi, iritasi ataupun pustula
· Isolasikan
bayi dari orang-orang yang terinfeksi
· Bila
ada luka, lakukan perawatan luka dengan teknik steril
· Anjurkan
orang tua agar tidak mencium bayinya dengan menggunakan bibir
· Anjurkan
orang tua/petugas unuk menggunkan barak
schort, cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
· Ikuti
protokol alat-alat kesehatan sesuai prosedur
· Observasi
tanda-tanda vital setiap 3 jam atau kalau perlu
· Observasi
bayi dari tanda-tanda lethargi, malas minum, muntah, apnea, takipnea,
hipotermi, dan jundice
· Kolaborasi
dalam pemeriksaaan laboratorium, darah rutin, cairan lambung.
7.
Resiko tinggi komplikasi: kelainan
metabolik, hipoglikemia, hipokalsemia, pheny ketonuria (PKU), anemia,
hipotiroid, hiperbilirubinemia, dan keterghantungan obat-obatan yang dapat
mengakibatkan kerusakan otak
Tujuan:
tidak terjadi komplikasi dan mencegah terjadinya penurunan fisiologis.
Kriteria
evaluasi:
· Kadar
glukosa darah
-
30-125 mg/dl (full term)
-
20-125 mg/dl (pre term)
· Kadar
kalsium darah
-
7-12 mg/dl (full term)
-
6-10 mg/dl (pre term)
· Phenyl
ketonuria (PKU) tidak ada perubahan warna
· Kadar
haemoglobin
-
17-18 mg/dl (full term)
-
15-17 mg/dl (pre term)
· Bilirubin
direk
-
< 0,5 gr/dl (full term dan pre term)
· Bilirubin
total
-
2,8 gr/dl (full term dan pre term)
· Kadar
hematokrit
-
52%-58% (full term)
-
45%-55% (pre term)
Intervensi:
· Kolaborasi
dalam pemeriksaan
-
Dekstrostiks/gula darah
-
Darah rutin, trombosit
-
Bilirubin total dan direk
-
Screening terhadap PKU dan hipotiroid
-
Screening terhadap obat-obatan seperti:
alkohol atau obat-obatan yang digunakan ibu selama hamil
· Observasi
keadaan umum, kesadaran dan tanda-tanda vital bayi
· Kolaborasi
dalam memberikan intervensi yang sesuai dengan hasil pemeriksaan pada bayi
· Lain-lain
8.
Kurang pengetahuan orang tua
berhubungan dengan kurang pengalaman dalam perawatan bayi
Tujuan:
pengetahuan orang tua bertambah
Kriteria
evaluasi:
Orang
tua dapat:
· Melakukan
perawatan tali pusat/sirkumsisi dengan benar
· Memandikan
bayi dengan benar
· Memberikan
minum/menyusui bayinya dengan benar
· Memakaikan
baju dan menggantikan popok pada bayinya
· Menenangkan
bayinya bila menangis
Intervensi:
· Informasikan
pada orang tua tentang kondisi bayinya
· Kaji
kesiapan orang tua untuk merawat bayinya
· Berikan
informasi yang sesuai dengan tingkat pengetahuannya
· Ajarkan
orng tua cara merawat tali pusat
· Anjurkan
orang tua mendemonstrasikan cara merawat tali pusat
· Ajarkan
orang tua cara merawat luka sirkumsisi
· Anjurkan
orang tua mendemonstrasikan cara merawat luka sirkumsisi jika ada
· Ajarkan
ibu cara menyusui bayinya dengan benar
· Anjurkan
ibu mendemonstrasikan kembali cara menyusui dengan benar
· Demonstrasikan
pada orang tua cara memandikan, mengganti baju dan popok
· Informasikan
pada orang tua mengapa bayi menangis, jelaskan cara menggendong dan menenangkan
bayi
· Jelaskan
tanda-tanda/gejala bayi sakit seperti: malas minum, muntah, perut kembung,
panas, mencret, kejang-kejang, menangis yang terus-menerus, dan kurang aktif
· Anjurkan
kontrol dan mengunjungi dokter bila perlu
· Lain-lain
0 Response to "Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir, Cukup Bulan Normal Tahun 2021"
Post a Comment