Laporan Pendahuluan Anemia Terbaru 2021 - BlogMahasiswa Keperawatan

Laporan Pendahuluan Anemia Terbaru 2021

 

Laporan Pendahuluan Anemia Terbaru 2021

BAB I

PENDAHULUAN

1.  Latar Belakang

      Anemi adalah gejala yang mendasari kehilangan komponen darah, elemen tak adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah yang mengakibatkan  penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah.

        Anemi merupakan penyakit yang dapat dialami oleh segala usia. Anemi dapaat terjadi pada saat kelahiran yang dikenal sebagai sidecell disease pada kesalahan pengaturan gizi, seperti kekurangan zat besi atau anemia defisiensi asam folik, atau pada keadaan kehilangan darah yang berlebihan.

 

2. Lingkup Bahasan.

Dalam penyusunan laporan kasus ini, penulis membahas mengenai landasan teori/konsep dasar dari anemi dalam ilustrasi kasus. Dalam pembahasan selanjutnya penulis membatasi pembahasan dalan lingkup bahasan dengan menuju kepada metode proses perawatan yang meliputi: pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi keperawatan.

 

3. Tujuan Penulisan.

Adapun tujuan penulisan laporan kasus ini adalah :

3. 1. Tujuan Umum

Agar penulis mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan anemi.

3.2. Tujuan Khusus

        a. Agar penulis mampu melaksanakan pengkajian pada klien dengan anemia.

        b. Agar penulis mampu merencanakan tindakan keperawatan pada klien

 dengan anemia

        c.Agar penulis mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada klien

 dengan anemia.

 

 

 

         d. Agar penulis mampu mengevaluasi hasil dan tindakan keperawatan  dengan

 klien anemia.

 4. Metodelogi

            Dalam penyusunan laporan kasus ini penulis menggunakan metode:

             1. Diskripsi melalui pendekatan study kasus

             2. Tehnik pengumpulan data

            2.1. Wawancara

                                     Tehnik ini digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data-

 data meliputi:

                                     Identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang,

 riwayat dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat kesehatan

 lingkungan dan data bio-psiko-sosial-spiritual.

                        2.2. Observasi

Tehnik ini dibagi dalam 2 macam yaitu observasi langsung dan observasi tidak langsung dilakukan untuk mengamati keadaan fisik klien, sedangkan observasi langsung terhadap klien dengan cara pemeriksaan langsung terhadap klien dengan palpasi dan pemeriksaan fisik klien seperti mengukur nadi, tensi, pernapasan dan sebagainya.

                        2.3. Dokumentasi

                                    Tehnik ini dilakukan dengan memperhatikan catatan medik

 klien.

                        2.4. Kepustakaan

Tehnik ini dilakukan dengan memperhatikan bacaan mengenai gambaran penyakit, pengobati,konsep teori tentang asuhan keperawatan dan sebagainya.

5.Sistematika.

             Dalam penyusunan study kasus ini peulis menggunakan sismatika sebagai

            berikut:

BAB  I      : Membahas tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang,

       lingkupbahasan, tujuan penulisan, metodelogi dan sismatika.

 

 

BAB II      : Membahas tentang landasan teori yang terdiri dari konsep dasar

 penyakit anemia yang membahas tentang pengertian penyakit, patofisiologi, tanda dan gejala, prosedur penatalaksanaan medis, asuhan keperawatan mengenai, pengkajian, diagnosa keperawatan,perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi keperawatan.

BAB III   : Membahas tentang Asuhan keperawatan Anemia ( kardiovaskular meliputi pengkajian, yang terdiri dari data biologis, psikologis, sosial, spiritual, riwayat sebelum sakit, riwayat penyakit sekarang, keadaan psikososial, kebiasaan sehari-hari, pengkajiankesehatan secara fungsional, selanjutnya membahas tentang diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, tindakan keperawatan dan catatan perkembangan.

BAB  IV : Membahas tentang kesenjangan antara teori dengan kenyataan

     dalam BAB III.

BAB   V  : Membahas penutup tentang kesimpulan dan saran.

 

 

 

 

 

 

 

BAB. II

TINJAUAN TEORI

 

A.   KONSEP DASAR PENYAKIT ANEMIA

    1. Pengertian

Anemia adalah ketidak seimbangan dan perusakan sel-sel darah merah disebabkan oleh  :

a.    Berkurangnya atau gangguan pembentukan sel darah merah

b.    Kerusakan maturitas dan eryropoesis

c.    Pemecahan sel-sel darah merah ( hemolisis ) atau kehilangan darah.

    1. Etiologi

Penyebab anemia beraneka ragam , diantaranya sebagai berikut

a.    Faktor Genetik

Kelompok ini sering dinamakan anemia aplastik konstitusional yang meliputi  :

-          Anemia panconi

-          Discroratis bawaan

-          Anemia aplastik tanpa kelainan kulit atau tulang

b.    Obat – obatan dan bahan kimia

Anemia dapat terjadi atas dasar hipersensitivitas atau dosis obat kelebihan. Yang sering menyebabkan anemia ialah golongan Kloramphenikol. Bahan kimia yang dapat menyebabkan anemia ialah senyawa

c.    Infeksi

Infeksi dapat menyebabkan anemia yang sementara amupun permanen

-          Sementara : TBC , Influenza, Dengue

-          Permanen  : Virus hepatitis APON A , Non B.

d.    Radiasi

Radiasi dapat menyebabkan anemia berat atau ringan, hal ini terjadi pada pengobatan penyakit keganasan dengan sinar X

 

e.    Kelainan Imunologik

Zat anti terhadap sel – sel hemopoetik dan lingkungan mikro dapat menyebabkan anemia.

 

    1. Patofisiologi

Anemia terjadi apabila produksi sel -  sel  darah merah sumsum tulang terganggu atau apabila sel – sel darah merah yang terbentuk rusak atau hilang  tanda – tanda anemia akan nampak apabila kapasitas sel – sel pembawa O2 berkurang. Beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi pembentukan sel – sel darah merah di dalam  sumsum tulang antara lain adanya invasi sel-sel tumor, terkena racun dari obat-obatan atau bahan kimia, tidak cukup nutrisi bagi pembentukan sel-sel darah merah, seperti zt besi, asam folik, B12 atau kekurangan erytropoetindi kenakan penyakit ginjal. Anemia hipoproliberasi . Sel-sel darah merah dapat juga rusak oleh sel-sel pagosit pada system retikuloendotelial terutama hati dan lien. Bilirubun yang merupakan hasil pemecahan sel – sel darah merah memasuki aliran darah yang mana hal ini dapat merupakan indikator diagnosa.

    1. Penatalaksanaan Medis Umum

a.    Memperbaiki penyebab dasar bila mungkin

b.    Suplemen nutrisi ( Vitamin B12, Asam folat besi )

c.    Transfusi darah

-          Transfusi eritosit

Bila ada keluhan anemia diberi transfusi eritosit

-          Transfusi Trobosit

Bila terjadi troboitopenea berat yang disertai perdarahan bawah kulit.

 

B.   MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN

    1. Pengkajian

Pengkajian adalah langkah pertama dalam proses keperawatan yang merupakan proses dinamis yang terorganisir yang meliputi 2 aspek yaitu :

* Pengumpulan data

methode pengumpulan data yang utama yaitu observasi . wawancara, pemeriksaan fisik , prosedur , inspeksi, palpasi  dan auskultasi. Dokumenbtasi berupa pemeriksaan laboraturium . Adapun data yang dikumpulkan meliputi :

 -    Biodata

Yang terdiri dari : tanggal masuk rumah sakit , nama , umur status perkawinan , agama , suku, bahasa yang digunakan, pendekatan , pekerjaan , alamat dan penanggung jawab.

-          Keluhan utama

Keluhan yang paling menonjol yaitu : , keletihan , kelemahan napsu makan menurun , kehilangan produktifitas  pucat pusing , kebutuhan tidur lebih banyak.

-          Riwayat penyakit sekarang.

Yaitu penyakit yang dirasakan saat ini dan biasanya akan datang pada kondisi yang lemah

-          Riwayat penyakit Terdahulu

Hal ini menyebabkan penyakit yang diderita klien sebelumnya seperti penyakit – penyakit TBC , DM, Malaria,  Hepatities.

-          Riwayat Penyakit keluarga

      Yaitu untuk mengetahui faktor hereditas dari penyakit tersebut.

 

-          Pemenuhan Kebutuhan Bio – Psiko- sosial dan Spritual.

Hal yang paling penting untuk dikaji yang teridir dari beberapa aspek diantaranya :

a.    Kebutuhan Biologis terdiri dari  :

-          Kebutuhan Respirasi

-          Nbutrisi

-          Kebutuhan eliminasi

-          Kebutuhan istirahat tidur

-          Kebutuhan personal hygene

-          Kebutuhan Aktivitas yang diikaji sebelum sehat dan saat sakit

b.    Kebutuhan Psikologis sebelum sakit dan saat sakit

c.    Kebutuhan sosial sebelum sakit dan saat sakit

d.    Kebutuhan spiritual sebelum sakit dan saat sakit.

-          Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik yang paling dikaji antara lain :

a.    Vital sign

b.    Status generalis yang terdiri dari beberapa pemeriksaan antara lain : Kepala dan rambut, wajah, mata , hidung, telinga, mulut dan taring gigi, leher thorax, abdomen, genetalia, dan extremitas.

-          Pemeriksaan penunjang yang meliputi :

o   Hasil Laboraturium

o   Program terapi medis.

 

    1. Diagnosa keperawatan

Prioritas masalah yang mincul dalam pengkajian askepanemia antara lain :

a.    Gangguan perfusi jaringan sampai dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen

b.    Intoleransi aktivitas sampai dengan ketidak seimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan.

c.    Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sampai dengan kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuanb mencerna makanan

 

d.    Resiko terjadinya integritas kulit

e.    Resiko terjadinya infeksi  berhubungan  dengan tidak adekuatnya pertahanan tubuh.

f.     Gangguan kebutuhan eliminasi konstipasi atau diare sampai dengan penurunan masukan diiet, perubahan proses pencernaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB. III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tuan “ S “

DENGAN DIAGNOSA MEDIS   ANEMIA

DI RUANG TANJUNG RSUD PRAYA

DARI TANGGAL 8 – 1 – 2005 S/D 11 – 1 – 2005

 

Tanggal masuk              : 4 Januari 2005

Jam Masuk                      : 10.00

Ruang / Kelas                : TANJUNG

Kamar Nomor                 : -

Rumah Sakit                   : RSUD Praya

No. Register                    : 000066

Tanggal Pengkajian      : 8 Januari 3002

I.          PENGKAJIAN
A.   DATA BIOGRAFI

            N a m a                      : Tuan”S “

            Tempat Tgl lahir       : 60 TH

            Jenis Kelamin          : Laki

            Status Perkawinan  : Kawin

            A g a m a                   : I s l a m

            Bhs yg Digunakan  : Bahasa Sasak

            Perndidikan              : -

            Pekerjaan                  : Tani

            A l a m a t                   : Lewung Janeperie

 

B.   PENANGGUNG JAWAB

N a m a                      : Amaq Kindah

            Tempat Tgl lahir       : 45 th

            Jenis Kelamin          : laki

            Status Perkawinan  : Kawin

            A g a m a                   : I s l a m

            Suku Bangsa                       : Sasak Indonesia

            Perndidikan              : -

            Pekerjaan                  : Tani

            A l a m a t                   : Lewung Janeperie

II.        RIWAYAT KESEHATAN

a.    Keluhan Utama

- Klien mengeluh Pusing

b.    Riwayat Penyakit Sekarang

Lebih kurang satu minggu yang lalu klien mengeluh nyeri dada bagian kiri sampai perut.Perut tegang disertai sesak, badan terasa lemas klien juga mengeluh mual - mual disertai muntah kemudian panas ,oleh keluarga klien dibawa ke PKM Janaprie tepatnya pada tanggal 14 – 12 -2004  Diagnosa di Anemia

c.    Riwayat Penyakit Yang Lalu

Klien pernah mengalami penyakit yang sama dan klien pernah masuk rumah sakit ( rawat nginap ) pada bulan Desember di PKM Janaprie selama ± 10 hari.

III. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Menurut pengakuan keluarga klien ada yang menderita penyakit yang berat seperti ini adalah Ibu kandung klien.

 

 

 


                                                                              

 


                                                               

 

 

 

 


Keterangan  :                           Laki – laki

                                                 Perempuan

                                                Klien

 

IV. RIWAYAT KESEHATAN LINGKUNGAN

              Klien mengatakan bentuk rumahnya permanen dan klien tinggal di Lewung Janeperie Keadaan rumahnya cukup ventilasi , klien biasa menyapu rumahnya setiap kali kotor.

         V. RIWAYAT BIO – PSIKO SOSIAL - SPIRITUAL

a. Kebutuhan Biologis

1.  Pola Respirasi

Sebelum Sakit : - Klien pernah sesak napas dan klien biasa minum obat puder 19 dan setiap kali minum obat tersebut sesaknya berkurang ( hilang )

Saat Sakit        : -  Pada saat dikaji klien tidak mengeluh sesak napas respirasi 20 x / mnt

                  2. Pola Nutrisi       

         Sebelum Sakit : -  Klien biasa makan tiga kali sehari ditambah dengan

                                     lauk pauknya dan biasa minum 5 – 6 gelas / hari.

         Saat sakit         : -  Klien mengatakan tidak ada nafsu makan

                                     -  Porsi yang disediakan dirumah sakit hanya

                                    dihabiskan ¼ porsi.

     3.Pola Elminasi

         Sebelum Sakit : Klien biasa BAB satu kali sehari dengan konsistensi

                                  setengah padat Bak. Biasa 5 – 6 kali sehari.

         Saat Sakit         : - Selama dirawat klien BAB dua hari sekali

                                     Bak 4 – 5 kali sehari.

4. Pola Istirahat Tidur .

      Sebelum sakit  ; Klim biasa tidur 7-8 jam sehari semalam,klien biasa

                                tidur dari jam 22.00 s/d jam 05.00 pagi.

      Saat Sakit       : Selama sakit istirahat tidur kurang, bila malam sering

                               bangun ,istirahat tidur 4 – 5 jam

           5 .Pola Aktifitas .

               Sebelum Sakit : Klien biasa mengalami rutinitas sebagai ibu rumah

                                         tangga dan jualan makanan ringan.

              Saat sakit        : Sebagian aktifitas dibantu oleh keluarga klien.

          6 .Personal Hygiene.

         Sebelum sakit  : Klien biasa  mandi dua kali sehari menggosok gigi dan

                                   memotong kuku setiap kali kuku panjang .

         Saat Sakit        : Klien hanya dilap diatas tempat tidur oleh keluarga .

                                             Menggosok gigi rutin satu kali sehari dan memotong

                                             kuku setiap kali panjang 

 

VI. RIWAYAT  PSIKOLOGIS .                     

               Sebelum Sakit : Menurut istri klien termasuk mempunyai kepribadiaan yang ramah dan bisa bergaul dengan lingkungan sekitarnya Saat Sakit  : Klien tampak  tenang dan sikapnya ramah disaat dikaji. Emosi klien stabil dan keoperatif ‘

VII  RIWAYAT SOSIAL

         Sebelum Sakit  : Dirumah klien bisa bergaul dengan tetangga begitu pula dengan suami dan kedua anaknya .

Saat Sakit  : Klien bisa bergaul dan berinteraksi dengan perawat dan Dokter yang memaksanya begitu pula dengan pasien- pasien lainnya .

     VIII . RIWAYAT SPRITUAL

        Sebelum Sakit : Klien mengurus agama islam dan taat beribadah melakukan sholat lima waktu .

Saat Sakit  : Klien tidak mampu mengatakan ibadah sholat dan klien hanya berdoa akan kesembuhannya .

 

IX . PEMERIKSAAN FISIK .

a.    Keadaan Umum        : Lemah dan pucat

                      Tanda Fital                  : TC = 120 / 80 MmHg .

                    Nadi                ; 88 x/menit .

                    Suhu              : 36 OC  .

                    Respirasi       : 20x / menit.

Kesadaran    : compos metis .

 

b.    Pemeriksaan Head to toes .

1.    Kepala /Rambut : Kulit kepala tampak berminyak dan tidak ada

                                  ketombe.    

2.   Mata                     : -  Conjungtiva pucat .

                                -  Tidak ada leterus

            -   Kelopak mata agak oedema .

3 .Hidung                 : -  simetris tidak ada secret, tidak ditemukan

                                     polip.       

4.  Mulut dan Gigi               :   Mukosa bibir lembab, ada lesi atau sariawan

                                   disekitar lidah.

5. Telinga                 :  Simetris, tidak ada cerumen

6. Leher                    :  Simetris , tidak ada pembesaran kelenjar

                                   tyroid

                                       Distensi vena jugularis   +

7. D a d a                  :  Simetris

Pada pemeriksaan auscultasi terdengar suara vesikuler.

Tidak ada weezing atau ronci

                            8. Abdoment            :  - Tidak ada luka bekas operasi

-   Tidak ada distensi abdomen

-   Peristaltik usus 1 – 10 x / menit

                         9. Extermitas atas      :  Pada tangan kanan terpasang infus

                        10.Extermitas bawah  : Tidak ada oedema tingkai.

 

X. PEMERIKSAAN PENUNJANG

            TANGGAL 6 JANUARI 2005

 

                                                                               NILAI NORMAL

            DL                                                                 W                  P      

            HB                  : 4 gram %                         12 – 16         14 – 18

            GDS               : 143                                                75 – 155 mg / dl

            Leucosit         : 5.980 / mm3                              4.000 -  11.000

 

            DIFF                                                                   NORMAL  

           

            Ba      ED   SE     Seg      Ly     Mo       Ba    ED     SE     Seg        Ly     Mo                     -         -       -         72      28      -          0-1    1-6    2-6    50-70   20-40   2-8

                                                                                                                                                URINE  :

            PH                  : -

            BD                  : -

            Protein           : + 3

            Lerobilin        : -

            Keton             : -

            Cylinder         : -

            Krystal            : -                                                                                                                                            

 

 

 

A. ANALISA DATA

NO

D A T A

ETIOLOGI

PROBLEM

1

2

3

4

 

I.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

II.

 

 

 

 

 

 

III.

 

 

 

 

 

 

 

 

IV.

 

Ds :

- Klien mengeluh pusing

-  Klien mengeluh badanya lemah dan lesu

DO :

- K/u klien tanpak lemah

- Sclera mata pucat

- HB : 4 gram  %

-TC  : 120 / 80 mmhg

- Nadi : 88 x / menit

- Suhu : 36 oC

- Respirasi : 20 x / menit

- Ujung jari dingin

DS :

-  Klien mengeluh kalau berjalan dada agak nyeri dan cepat lemah dan agak sesak

DO. :

-  Tampak klien hanya berbaring dan duduk di tempat tidur

DS  :

-  Klien mengatakan tidak ada napsu makan

DO :

-  Porsi yg disediakan di RSUD Praya hanya dihabiskan ¼ porsi

-  Tampak ada sisa makanan

-  k/u tanpak lemah

DS :

-  Klien menanyakan apakah  penyakitnya bisa sembuh total

DO. :

-  Klien tampak serius waktu bertanya.

 

 

 

-  Penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen

 

 

 

 

 

 

 

 

-  Ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

 

-  Intaketidak odekuat

 

 

 

 

 

 

 

-  Pendidikan rendah dan kurang informasi.

 

 

 

 

 

-  Gangguan perfusi jaringan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

-  Intoleransi  aktifitas

 

 

 

 

 

-  Nutrisi kurang   dari kebutuhan

 

 

 

 

 

 

 

-  Kurang pengetahuan tentang penyakit yang di alaminya.

 

 

 

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.                                                                              Gangguan  perfusi jaringan b/d penurunan komponen seluler yang

      diperlukan untuk pengiriman oksigen yang ditandai dengan :

       _ Klien mengeluh pusing, klien mengeluh badannya lemah dan lesu

          HB : 4  gram %, sclera mata pucat.

2.                                                                              Intoleransi aktifitas b/d ketidak seimbangan antara suplay dan kebutuhan

      oksigen yang ditandai dengan :

-          klien mengeluh kalau berjalanb-jalan dada agak nyeri dan cepat lelah

-          Klien tanpak berbaring dan duduk ditempat tidur.

3.            Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d intake tidak odekucet yang ditandai

     dengan :        

                 -     Klien mengatakan tidak ada napsu makan

-          Porsi yang disediakan di RSUD Praya hanya di habiskan ¼ porsi

-          Tampak ada sisa makanan

-          K/u tampak lemah.

4.     Kurang pengetahuan ( Kebutuhan belajar ) b/d pendidikan rendah dan kurang informasi yang ditandai dengan :

-          Klien menanyakan apakah penyakitnya bisa sembuh total

-          Klien tanpak serius waktu bertanya.

 

C. PERIORITAS MASALAH

I.Gangguan perfusi jaringan

II.            Nutrisi kurang dari kebutuhan

III.           Intoleransi aktifitas

IV.          Kurang pengetahuan

 

   

 

 

D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

TGL/

JAM

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

TUJUAN DAN

KRITERIA HASIL

RENCANA

TINDAKAN

RASIONALISASIU

1

2

3

4

5

8/1

2005

- Gangguan perfusi jaringan b/d  penurunan komponen seluler yg diperlukan utk pengiriman oksigen yang ditandai dengan :

DS.

- Klien mengeluh pusing

- Klien mengeluh badannya lemah dan lesu.

DO.

- k/u tampak lemah konjungtiva pucat

- HB : 4 gram %

- Temp. : 36 oC

- Nadi : 88 x/mnt

- TC :120/80 mmhg

-  Respirasi 20x/mnt

 

- Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan gangguan perfusi jaringan dapat diatasi degan criteria :

-  HB Normal

-  12 – 16 gram %

-  Konjungtiva tidak   pucat

-  K/u tampak segar

 

 

 

 

1.    Awasi tanda-tanda vital kaji sirkulasi warna kulit.

2.  Kepala sejajar degan

Tubuh atau kepala lebih rendah dari tubuh.

3. Motivasi klien untuk makan yang banyak mengandung zat besi

4. Motivasi keluarga untuk cari darah

5 Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian vitamin

 

 

 

 

 

 

 

1. Dengan mengobservasi tanda-tanda vital kita cepat mengetahui derajat kekuatan perfusi jaringan

2. Dengan posisi kepala lebih rendah kebutuhan oksigen kejaringan otak lebih banyak,

     sehingga pusing berkurang

3. Dengan mengkonsumsi yang banyak mengandung zat besi dapat meningkatkan HB

4. Dengan transfusi darah dapat menormalkan HB.

5. Dengan pemberian vitamin dapat meningkatkan daya tahan tubuh

1

 2

3

4

 5 

8/1

2005

11.00

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8-1-05

     II      

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

III  

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 3 x 24 jam  diharapkan kebutuhan NUTRISI terpenuhi dengan Kriteria :

-  Klien bisa menghabiskan makanan yang disediakan 

-  Nampak tidak terlihat sisa      

-  makanan .

-  k/u baik

-  Wajah tanpak  segar

 

 

 

 

 

 

 

 

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam Klien  mampu melaksnakan aktifitas dengan criteria :

-  Mampu melaksanakan ADL tanpa bantuan keluarga

-  secara bertahap klien dapat memenuhi aktifitasnya.

 

1.   Motifasi kepada klien supaya banyak menghabiskan makan yang sediakan

2.   Observasi dan  catat intake.

 

 

 

3.   Beri makanan sedikit tapi sering

4.   Timbang berat badan

5.   Menyedikan makanan yang berfariasi dan penyajian yang hangat .

6.   Penyuluhan gizi baik dan sesuai.

 

 

1.Kaji respon terhadap aktifitas

2.Bantu klien dalam memenuhi  kebutuhan ADL nya.

3.Libatkan keluaga dalam membantu  ADL klien.

 

 

1.   Dengan memotifasi klien mempunyai semangat untuk  menghabiskan makanananya

 

2.   Dengan mengobservasi kita akan tau kebutuhan nutrisi yg masuk

 

3.   Dapat mengetahui perkembangan klien

 

4.   Dgn pemberian makan yg hangat dan bervariasi akan meningkatkan selera makan klien

 

 

 

 

 

 

 

1.Dengan Mengobservasi respon klien kita mengetahui Klienmengetahui  perkembangannya’

2.Dengan bantuan perawat merasa diperhatikan.

3. Dengan bantuan keluargaklien merasa dilindungi /diperhatik

 

 

 

 

1

2

3

4

5

 

8/1

2005

11. 00

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

IV

 

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 30 menit diharapkan klien mengerti dengan criteria :

-  Klien mengerti        tentang penyakitnya.

-  Klien mau bekerjasama dengan perawat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.   Berikan penjelasan ,informasi mengenai :

-  Kondisi penyakitnya

-  Penyuluhan gizi yang sesuai

-  Program perawatan dan pengobatan yg akan dilakukan.

 

2.   Berikan kesempatan pada klien untuk menjelaskannya kembali penjelasan tersebut.

 

 

 

 

1.   Dengan penjelasan yg diberikan oleh perawat klien tampak mengerti

 

 

 

 

 

 

2.   Dengan memberikan kesempatan untuk menjelaskan  kita tahu seberapa jauh yang sudah dimengerti oleh klien.

 

 

 

 

 

 

 

 

E. TINDAKAN KEPERAWATAN

TGL/

JAM

NO.DX

TINDAKAN KEPERAWATAN

RESPON HASIL

1

2

3

4

8/1/05

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

I

1. - Mengobservasi k/u klien

    - Mengobservasi vital sign

2.   Menganjurkan kepada klien supaya mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi

 

3.   Motivasi kepada keluarga klien untuk cari darah di PMI

4.   Mengkolaborasi dengan dokter untuk pemberian vitamin

1.   k/u klien tampak masih pucat dan lemah

2.-  HB : 4 gram %

   - Konjungtiva pucat

   - Tampak klien tidak mau

      makan yg mengandung

      zat besi Contoh : hati.

3. Persediaan darah di PMI masih kosong.

4. Klien tetap minum obat

    sesuai resep dokter

II

 

 

 

 

 

 

 

 

III.

 

 

1. mengobservasi k/u klien selama /sesudah beraktifitas dan mengkaji respon klien.

2. Membantu klien dalam memenuhi kebutuhan ADLnya

3. Memberitahukan /menganjurkan teknik penghematan energi seperti jalan-jalan terlalu lama.

 

1.   Memotivasi kepada klien supaya menghabiskan makanan yang disediakan.

2.   Mengobservasi dan mencatat intake

3.   Memberikan penyuluhan gizi yang sesuai

 

1.   Selama klien beraktifitas tidak terjadi apa-apa setelah beraktifitas

2.   Klien tampak agak lelah – klien tanpak senang merasa di perhatikan

3.   Klien menyadari dan klien melakukan aktifitas dengan perlahan.

1.   Tampak masih ada sisa makanan

2.   Kira-kira klien menghabiskan ¼ porsi dan

     minum 6-7 gelas

3.   Klien tampak mengerti dan belum bisa menyesuaikan contoh : makanan yg banyak mengandung zat besi

 Contoh Hati

 

 

TGL/

JAM

NO.DX

TINDAKAN KEPERAWATAN

RESPON HASIL

1

2

3

4

8/1

2005

 

 

 

 

 

 

 

 

 

IV

1.    Memberikan penjelasan / informasi mengenai kondisi penyakitnya dan memberikan penyuluhan gizi yang sesuai

2. Memberikan kesempatan pada klien untuk menjelaskan kembali.

1.   Klien tampak mengerti tentang penyakitnya dan mengikuti tentang makanan yang harus di makan.

2.   Klien mampu menjelaskan kembali apa yang sudah dijelaskan oleh  perawat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

F. EVALUASI KEPERAWATAN

TGL/JAM

DX

CATATAN PERKEMBANGAN

10/ 1/05

I

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

II.

S.

-  Klien masih mengeluh pusing dan tidak ada tenaga

-  Klien masih mengeluh badannya lemah dan lesu

O.

- k/u tampak lemah

- Konjungtiva  pucat

- HB. : 6 gram %

A. Masalah belum teratasi

P.

- Rencana transfusi darah

- Mengatur posisi tidur kepala lebih rendah dari badan

- Motivasi klien supaya banyak makan yang mengandung zat besi tinggi

- Klien pulang paksa

S. Klien mengatakan napsu makannya bertambah

O Bisa menghabiskan ½ porsi yang disediakan

A. Masalah sebagian  teratasi

P.- Menyediakan makanan dalam keadaan hangat dan bervariasi

- Klien pulang paksa

 

 

 

 

 

 

 

 

TGL/JAM

DX

CATATAN PERKEMBANGAN

10/1/05

III

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

IV.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

S.

-  Klien tampak mengatakan kalau berjalan terlalu lama cepat lelah

D.

- Tampak klien pucat dan lelah

A.

- Masalah belum teratasi

P.

- Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan ADL nya.

- Libatkan keluarga juga dalam memenuhi kebutuhan ADLnya

- Klien pulang paksa

 

S.Klien mengerti tentang penyakitnya.

 

O. Klien mengerti HB  yang normal  12 – 16 gram  % untuk wanita  14 – 18 gram untuk laki-laki

 

A. Masalah teratasi

 

P. Klien pulang paksa

 

 

 

 

 

 

 

BAB. IV

PEMBAHASAN

            Pembahasan dalam pembahasan dalam kasus ini merupakan langkah akhir dari suatu pengamatan yang bertujuan u7ntuk mengetahui kesenjangan antara teori yang terdapat dalam BAB II. Dengan gambaranm kasus nyata pada BAB. III dan masalah atau diagnosa yangb sama karena pada dasarnya sifat manusia itu unik sehingga responb yang diberikan oleh setiap individu terhadap suatu masalah akan berbeda-beda.

            Pembahasan terhadap kesenjangan yang terjadi adalah sebagaimana yang penulis gambarkan pada setiap langkah proses keperawatan yaitu :

A.                       PENGKAJIAN

Dalam tahap pengkajian ini penulis tidak menemukan kesenjangan baik dari anamnesa , pemeriksaan fisik, maupun dari pemeriksaan penunjang.

 

B.                       DIAGNOSA KEPERAWATAN

Dalam  tahap merumuskan diagnosa keperawatan, disini penulis menemukan empat  diagnosa pada kasus nyata  sedangkan pada konsep dasar diagnosa yang mungkin muncul ada tujuh berarti ada tiga diagnosa keperawatan tidak penulis temukan, dimungkinkan oleh sifat manusia itu yang unik, yanbg berbeda-beda dalam merespon suatu penyakit.

C.    PERENCANAA.

Dalam tahap perencanaan ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara perencanaan dalam terori dan perencanaan dalam kasus nyata. Hal ini disebabkan karena penulis berusaha merencanakan tindakan sesuai dengan teori.

D.   PELAKSANAAN

            Dalam tahap pelasanaan ini penulis tidak menemukan kesenjangan, sebab penulis melakukan intervensi sesui rencana yang penulis buat sesuai dengan teori walaupun kadang sedikit mengalami kesulitan karena keterbatasan weaktu praktek.

 

 

 

   E. E V A L U A S I

                        Dalam tahap pelaksanaan evaluasi ini pun penulis tidak menemukan kesenjangan, dalam kasus nyatapun penulis mengevaluasi tiga komponen yaitu : Pencapaian criteria, keefektifan tahap-tahap proses keperawatan yang selanjutnya ditulis dalam catatan perkembangan dalam bentuk SOAP.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB.  V

P E N U T U P

 

           Setelah penulis melaksanakan  “ Asuhan keperawatan pada Tuan “ S “ dengan Diagnosa Medis HHD + Anemia “ diruang Kenanga RSUD Mataram dengan menggunakan penerapan proses keperawatan, maka penulis dapat menguraikan kesimpulan dan saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan.

1.    Pengkajian

Dalam melakukan pengkajian baik secara teori maupunm kenyataan dilapangan penulis tidak menemukabn perbedaan dimana penulis dalam melakukanb pengumpulan data menggunakan methode wawancara baik Klien maupun  Keluarganya  juga menggunakan Methode Observasi dan Dokumentasi.

2.    Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang muncul ada empat diagnosa yaitu :

-          Gangguan perfusi jaringan

-          Intoleransi aktifitas

-          Nutrisi kurang dari kebutuhan

-          Kurang pengetahuan tentang penyakit.

3. Rencana Asuhan Keperawatan

            Asuhan keperawatan pada Tuan “ S” dengan gangguan Perfusi Jaringan. Penulis berusaha untuk menerapkan asuhan keperawatan saesuai dengan teori, walaupun masih ada kekurangan karena keterbatasan waktu dan kemampuan.

4. Pelaksanaan

 Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pelaksanaan sesui dengan  teori yang dapat dilaksanakan dengan baik, untuk itu penulis mecoba menerapkan posisi kepala lebih rendah dari tubuh sehingga oksigen mengalir ke jaringan otak sehingga klien tidak mengeluh pusing, dan penulis memotivasi keluarga klien untuk secepatnya cari darah untuk di

 

 

 

 lakukan transfusi disamping

itu pula penulis mengajarkan kepada klien supaya banyak makan yang mengandung zat  besi tinggi , dan perlu penanganan  secara berkesenambungan serta kerja sama demngan klien maupun keluarganya, namun ada sedikit factor penghambat dalam melaksanakan asuhan keperawatan yaitu : keterbatasan waktu.

            5. E v a l u a s i

Evaluasi pada Tuan “ S “  dengan gangguan perfusi jaringan belum teratasi dengan criteria klien masih mengeluh pusing

HB            : 5,5 gram %

Konjungtiva Pucat

B.  S  A  R  A  N

Diharapkan kepada klien maupun keluarga untuk melanjutkan rencana tindakannya yang telah dilaksanakan, untuk itu perlu perawatan yang berkesenambungan, dan kalau sudah dapat darah secepatnya dilakukan transfusi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR KEPUSTAKAAN

 

  1. DOENGES, MARILLYN E, Penerapan proses keperawatan dan diagnosa keperawatan. EGC. Jakarta . Edisi 2 , 1998.
  2. Catatan Medik. RSUD Mataram. 2001 – 2002
  3. ALLEN, CAROL VESTAL , Memahami proses keperawatan dengan pendekatan latihan , EGC, Jakarta . Edisi 2 , 1998.

           

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

29

 

 

 

BAB.  I

KONSEP DASAR

 

A.   Pengertian Pernapasan

Pernapasan adalah : Peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung O2 kedalam tubuh dan mengeluarkan udara yang mengandung CO2 sebagai sisa oksidasi keluar tubuh. Bernapas perlu untuk kehidupan respirasi terjadi baik internal maupun external untuk menjamin bahwa O2 sampai ketempat ia dibutuhkan

B.   Anatomi Saluran Pernapasan

Saluran pernapasan dibagi menjadi dua bagian

1.Saluran pernapasan bagian atas

    yang terdiri dari  :

-          Hidung

-          Pharing

-          Laryinx

2   Saluran pernapasan bagian bawah

      terdiri dari  :

-          Trochea

-          Bronchus

-          Bronchiolus

-          Alveoli

C.   Fisiologi Saluran Pernapasan

1.    Fungsi Organ Pernapasan

a. Hidung            : Suatu saluran yang berongga dilapisi oleh selaput

   lendir dan ditumbuhi oleh bulu yang besar , selaput

   lendir banyak dialiri pembuluh darah yang berfungsi

   menghangatkan dan melembabkan udara yang akan

   masuk kedalam paru – paru

 

 

1

 

b. Pharing        :  Adalah pipa berotot yang berjalan mulai dari dasar

                            tengkorak hingga sampai ke Oesophagus pharing

                               terbagi tiga  :

-                      Masopharing

-                      Orphoring

-                      Laryngopharing

 

c. Laryng            : ( Kotak suara ) terletak dibagian terendah dari

                             pharing yang memisahkan dari colomna vertebralis sampai ketinggian vertebra versikalis dan masuk kebagian trahea dibawah nya.laryng merupakan penghubung saluran pernapasan atas dan bawah terdiri dari :     Epiglotis tyroid dan Cricoid

d. Trache          :   Disebut juga batang tengkorak terdiri dari tulang rawan dengan bentuk setengah lingkaran yang bertemu dengan ligamen.

Panjang trachea 9 cm yang berjalan dari laryng sampai batas persimpangan bronchus didalam trachea ditumbuhi sillia rambut halus yang berfungsi mengeluarkan benda asing seperti secret dan debu sebelum udara tersebut masuk keparu – paru.

e. Bronchus     : Merupakan saluran nafas dari cabang trachea menuju paru – paru kanan dan paru – paru kiri bronchus kanan lebih pendek dan lebih besar sedangkan bronchus kiri lebih kecil dan lebih panjang, ini dimungkinkan karena letak paru-paru kiri menyesuaikan dengan letak jantung

Fungsi Bronchus adalah saluran nafas.

 

2

 

                        f. Bronchiolus    : Merupakan cabang dari bronchus yang masuk ke

                                                          jaringan paru-paru dan menhantarkannya sampai

                                                          ke olvialus

g. Alviolus        : Adalah kantong-kantong udara yang menisi saluran bagian paru-paru kiri maupun kanan . jumlah alveoli : 24 juta , sedangkan orang dewasa 300 juta fungsi : Alveoli adalah tempat pertukaran O2 dan CO2

h. Paru – paru    :   Merupakan alat pernapasan utama yang terdiri dari dua buah paru-paru mengisi rongga dada terletak disebelah kanan dan kiri dan ditengahnya dipisahkan oleh jantung beserta pembuluh darah besarnya dan struktur lainnya yang terletak dalam mediastum . Paru-paru adalah organ berbentuk kerucut dengan apex diatas dan muncul sedikit lebih tinggi dari clavikula didalam dasar leher. Paru-paru dibagi menjadi beberapa belahan atau lobus oleh fisusa yaitu paru kanan yang mempunyai tiga lobus dan paru kiri dua lobus, setiap lobus tersusun atas lobulla , sebuah pipa bronchial kecil masuk kedalam setiap lobula dan semakin tipis dan berakhir menjadi kantong –kantong kecil yang merupakan kantong udara paru-paru.

2.    PROSES PERNAPASAN

a. Ventilassi                  : Yaitu proses keluarnya CO2 dari dalam paru-paru

                                      dan masuknya O2 kedalamn paru melalui organ

                                      pernapasan.

b. Difusi                       : Yaitu peristiwa pengikatan O2 oleh HB di dalam

                                     alveoli paru-paru

 

3

 

c. Transportasi            : Pengangkutan O2 keseluruh jaringan melalui

                                     sistim sirkulasi darah.

d. Perpusi                   : Yaitu peristiwa pertukaran Zat oksigen dan CO2

                                    kedalam jaringan tubuh atau merupakan

                                    penetapan O2 di dalam sel jaringan.

 

Seluruh proses diatas dikelompokan menjadi dua bagian  :

1. Respirasi External     : ( pernapasan melalui paru – paru )

adalah obserbsi O2 masuk kedalam paru-paru dan pengeluaran CO2 dari paru – paru keluasr tubuh.

2.Respirasi Internal       : ( Pernapasan Jaringan )

adalah semua proses pertukaran gas antara sel – sel jaringan dan darah atau cairan di sekitarnya.

 

3.    MEKANISME PERNAPASAN

a.        Inspirasi  ( Menghirup Udara )

-          Proses Aktif

-          Otot terpenting adalah otot diafragma

-          Perangsangan otot oleh saraf pherenicus sehingga pada waktu kontraksi rongga abdomen tertekan kebawah

-          Konstruksi otot interkostalis          penambahan luas rongga dada krdua sisi depan

-          Pada pernapasan tenang diafragma menurun sampai 1 cm

-          Pada pernapasan dalam diafragma turun sampai 10 cm

b.        Exspirasi  ( Mengeluarkan Udara )

-          Berlangsung pasip pada pernapasan bawah atau tenang karena paru – paru elastis dan kecenderungan recoil ( menghembus )

 

4

 

-          Berlangsung aktif apabila hyperventilasi

-          Otot yang terpenting adalah otot dinding abdomen

 

D. FISIOLOGI PERNAPASAN

            Udara masuk melewati hidung lalu ke fharing lanjutkan kelasing terus ke trachea, bronchus dan alveoli , sehingga didalam paru-paru terjadi pertukaran O2 dan CO2 .

      Oksigen ditarik dari udara masuk kedalam darah dan CO2 akan dikeluarkan oleh darah secara deffusi , dan seterusnya CO2   tersebut dikeluarkan melalui traetus respiratoris O2 masuk kedalam tubuh melalui kapiler-kapiler vena pulmonalis yang masuk kejantung malalui atrium sinistra dengan melewati katup mitral ke ventrik El sinistra , dari sini O2 yang sudah diikat oleh HB darah di pompa keseluruh jaringan tubuh kemudian CO2 sebagai hasil oksidasi sel-sel jaringan tubuh kembali masuk ke jantung melalui atrrum dextra terus melalui arteri pulmonalis menuju ke paru – paru dan disini terjadi oksidasi dan melalui pipa bronchus dilanjutkan terakhir sampai mulut dan hidung.

E. JENIS PERNAPASAN

1.    Pernapasan Dada

Pada waktu bernapas rangka dada terbesar bergerak ini biasanya terdapat pada rangka dada yang lunak.

2.    Pernapasan Perut

Pada waktu bernafas diafragma turun naik ini terdapat pada bayi.

3.    Kombinasi pernapasan dada dan perut.

F. KONSEP PENGKAJIAN OKSIGEN

1.    Riwayat / Anamnese

Tanyakan pada klien tentang riwayat kesehatan nya yang meliputi  :

a.    Masalah Saluran Pernapasan

-                Pernahkah klien mengalami banyak perubahan dalam pola pernapasan nya seperti : napas pendek sulit bernapas yang membutuhkan posisi yang baik untuk bernapas.

 

5

-                Aktifitas klien yang memungkinkan timbulnya gejala tersebut diatas.

b.    Riwayat Penyakit Pernapasan

-          Pernahkah klien mengalami pilek , alergi , batuk, astma , bronchitis, pneumonia atau emphysema.

-          Kalau pernah terjadi penyakit tersebut diatas tanyakan berapa lama dan kapan sembuhnya .

c.    Masalah Pada Jantung

-          Apakah klien  pernah mengalami penyakit jantung atau masalah sirkulasi darah seperti : Anemia, Hypertensi.

 

d.    Gaya Hidup

-        Apakah klien merokok , jika ya berapa lama , jika tidak apakah klien merokok sebelumnya dan kapan ia berhenti

-        Apakah ada anggota keluarga yang merokok

-        Apakah ditempat kerja klien ada perokok atau bahan polusi lainnya seperti : asap , debu dan batu bara.

e.   Adanya Batuk

-.   Apakah sering dan berapa lama klien batuk

-    Apakah disertai dahak atau tidak

-          Berapa kali sehari klien batuk

-          Warna dahak dan kekentalannya

-          Apakah disertai darah

f.     Timbulnya Radang Paru

-          Pernahkah klien mengalami rasa sakit ketika bernapas atau beraktifitas

-          Daerah mana klien yang sakit

-          Bagaimana rasa sakitnya

-          Apakah rasa sakit tersebut pada saat menghirup udara atau menghembuskan udara

 

 

6

-          Aktifitas apa yang mendahului rasa sakit tersebut.

-          Apa yang dilakukan untuk menyerangi rasa sakit tersebut.

g.   Adanya Faktor Resiko

-          Apakah ada riwayat keluarga klien yang mengidap penyakit paru-paru dan jantung termasuk stroke dan TBC

-       Perawat juga sebaiknya mencatat BB klien pola aktifitas ,pola diet , factor resiko seperti obisitas.

h.   Sejarah Pengobatan

- Pernakah klien mengambil resep dokter diapotik untuk penyakit jantung , tekanan darah tinggi atau pernapasan seperti  : Bronchodilatator, inhalasi, narcotik

 

2.    PEMERIKSAAN FISIK

Dalam menkaji status pernapasan klien , seorang perawat akan menggunakan 4 tekhnik pemeriksaan fisik seperti  :

Inspeksi, Pelpasi, Perkusi, dan Akskultasi , pertama kali perawat akan mengobservasi kecepatan , kedalaman  irama dan kwalitas pernapasan yakni tidak dalam posisi klien sedang mengatur napasnya.

Hal-hal lain yang perlu diperiksa dalam pengkajian fisik adalah sebagai berikut  :

Inspeksi  :

-          Amati cianosis bibir dan dasar kuku

-          Amati suara batuk yang didengar ( produktif / kering )

-          Amati ketidak nyamanan bernapas / dispnea

-          Amati jumlah respirasi ( techipneo dan bradypnea )

Palpasi  :

-          Adanya penadaton jaringan paru disertai coverney berongga TBC

-          Vokal fremitus : untuk merasakan getaran dinding dada.

Perkusi  :

- Sonor           : Suara perkusi jaringan paru

- Redup          : Jaringan lebih padat ( pada klien pnelimonia )

 

7

- Pekak           : Jariungan padat terdapat dirongga pleura jantung dan

   hiper

                        Auskultasi     :

Auscultasi keperawatan menurut nanda pada pola pernapasan antara

lain sebagai berikut  :

-          Tidak effektifnya bersihan saluran udara

-          Tidak efektifnya pola pernapasan

-          Gangguan pertukaran gas

Tidak efektifnya bersihan saluran udara dan tidak efektifnya saluran pernapasan juga menjadi penyebab dari beberap diagnosa keperawatan antara  lain  :

-          Kecemasan berhubungan dengan saluran udara yang tidak lancar dan keletihan.

-          Ketidak mampuan beraktifitas berhubungan dengan kesulitan bernapas.

-          Keletihan berhubungan dengan kesulitan bernapas dan gangguan peredaran gas

-          Rasa takut berhubungan dengan rasa sakit yang kronis ketika bernapas.

-          Ketidak berdayaan berhubungan dengan ketidak mampuan untuk mempertahankan aktifitas diri.

-          Pola tidur yang berhubungan dengan gangguan sesak napas yang membutuhkan terapi O2

-          Isolasi sosial berhubungan dengan ketidak sanggupan untuk keliling melaksanakan aktifitas sosial.

 

 

 

 

 

 

 

8

III.       PERENCANAAN.

Tindakan perawatan yang dapat direncanakan pada klien dengan gangguan pemenuhan oksigen adalah sebagai berikut  :

-          Kaji dan catat status pernapasan termasuk ,kecepatan irama , suara napasexspansi dada , kelengkapan otot aksesoris , napas yang keluar dari mulut , warna kulit jumlah dahak gas darah arteri dan denyut nadi

-          Monitor pernapasan klien setiap 4 jam

-          Anjurkan klien minum 2000 ml sebagai penambah cairan setiap hari jika tidak ada kontra indikasi dengan jantung maupun ginjal

-          Pertahankan kelembaban udarayang digunakan oksigen dan ruangan dengan kelembaban yang cukup.

-          Anjurkan klien melakukan aktifitas sebanyak mungkin .

-          Demontrasikan teknik pernapasan dada dan controlan batuk.

-          Sediakan obat batuk rasa sarut sebelum aktivitas pernapasan dan batuk .

-          Anjurkan klien untuk bernapas dan batuk dalam posisi yang tetap seperti : posisi fowler dan semi fowler

-          Molaborasi dengan  dokter atau ahli terapi pernapasan untuk  memberikan terapi seperti : oksigen, pengisapan spirometer ,nebulization dan jelaskan prosedur yang cocok untuk klien .

-          Ajarkan klien dan keluarganya dalam merencanakan untuk perawatan di rumah seperti : pengobatan hidrasi , nebulization , tanda dan gejala serta komplikasi

-          Anjurkan klien untuk memberi tahukan perawat bila terjadi gangguan pernapasan.

-          Cari factor penyebab kegelisahan , rasa sakit , kekurangan energic dan keletihan

-          Berikan tindakan untuk menggurangi fakto-faktor

-          Jika ada rasa sakit :

·         berikan obat sesuai intruksi

 

9

·         Kembalikan posisi klien

·         Berikan tiondakan pencegahan yang tepat

-          Jika ada kegelisahan

·         Ingatkan klien

·         Anjurkan klien untuk mengungkapkan keluhanya

·         Instruksikan pada klien untuk rileks.

 

-          Longgarkan pakaian klien

-          Kolaborasi denngan dokter terapi O2 dan obat-obatan

-          Hindaarkan klien dari sumber alergi

-          Bersihkan jalan nafas bila ada secret

 

IV.      PELAKSANAAN

Pelaksanaan tindakan keperawatan sesuaoi dengan rencana

          V.    E V A L U A S I

                 Hal – hal yang perlu dievaluassi adalah  ;

-          Frekwensi pernapasan normal 12 – 20 x  menit

-          Suara, irama dan kedalaman nafas normal

-          Tidak adanya sianosis (. Pada dasar kuku dan bibir ) kulit dan daun telinga berwarna kemerahan , membran mokus normal

-          Batuk yang effektif seperti nafas panjang dengan jarak setiap 2 jam

-          Penyumbanngan dada yang normal pada pernapasan

-          Normalnya gas darah arteri

-          Klien mengerti atau memahami cara batuk yang efektif

-          Klien tanpak tenang

-          Keadaan umum klien baik

-          Tanda vital normal

-          Klien mengerti cara perawatan dirumah.

 

10

BAB.  II

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. “ H “ DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN OKSIGEN

 

I.  Pengkajian

 

           

                        Tanggal Masuk        : 22 Nopember 2002

                        Jam Masuk                : 10,30

                        Ruang / Kelas          : III Laki

                        Tanggal di Kaji         : 22 Nopember 2002

                        No MR                        : 00 69 93

            I.DATA BIOGRAFI

1..Identitas Klien

                        N a m a                                  : Tn. “ N “

                        U m u r                                   : 65 tahun

                        Jenis kelamin                       : Laki - laki 

                        Status Perkawinan              : Kawin

                        A g m a                                   : Islam

                        Suku / Bangsa                     : sasak / Indonesia

                        Bhs yg digunakan               : Bahasa Sasak

                        Pendidikan                           : SD tidak tamat

                        Pekerjaan                              : Tani

Alamat                                    : Kampung Surebaya

 

               2. Identitas  Penanggung Jawab

                        N a m a                      : Iq..Pashir

U m u r                       : 60 tahun

Pekerjaan                  :

Hub. dgn Klient        :  Isteri

                        Alamat                        : Kampung Surabaya

 

11

            II. RIWAYAT KESEHATAN

a.  Keluhan Utama

Pada saat klien masuk rumah sakit , klien datang dengan keluhan sesak napas, batuk berdahak dan nyeri dada

b.  Riwayat Kesehatan Yang lalu

Penyakit yang sering di alami adalah batuk-batuk dan nyeri dada      ± 5 tahun yang lalu , klien pernah dirawat di RSUD Praya sekitar dua bulan yang lalu dengan keluhan yang sama. 

c.    Riwayat Penyakit Sekarang

Klien datang dengan keluhan sesak nafas , batuk berdahak disertai nuyeri dada  sejak tiga hari yang lalu  Klien pernah berobat ke Puskesmas, oleh Dokter Puskesmas di sarankan di rawat di RSUD Praya klien masuk IGD pada tanggal

21 Nopember  2002 setelah diperiksa oleh dokter IGD kondisi klien sangat lemah , respirasi 34 x / mnt R : 90/60 mmhg diberikan therapy infus dex 5 % : RL 20 tetes/mnt pasang O2 3 ltr/mnt Inj. Ampicilin 3 x I gram ( IV )

Setelah diobservasi sampai K/U membaik , klien di pindahkan ke ruangan Perawatan. 

 

III.  Riwayat Kesehatan Keluarga  ( Genogram )

 


                       70                 65                                    70                 68

 


      52       50      47    45       40     37     34           50    48    45      42    39     35

 


         

                    30           28            25          20          16

                                        

                        Klien                          

                        Laki – laki                                Tinggal dalam satu rumah

                        Perempuan   

12

                        Riwayat Kesehatan Lingkungan

                        Klien mengatakan halaman rumahnya disapu oleh istrinya satu kali sehari  dan lantai rumah juga disapu setiap kali kotor , klien mengatakan bentuk rumahnya setenga permanen dihuni oleh satu orang istri dan anaknya.

 

 V.  Kebutuhan Bio – Psiko – Sosial dan Spiritual

                        a. Biologis

1.    Pola Respirasi

Sebelum Sakit    : Klien mengatakan tidak pernah

  mengalami kesulitan pada waktu

  bernapas

Saat Sakit            : Klien tanpak sesak , pernapasan tidak

                             teratur

2.    Pola Istirahat Tidur

Sebelum Sakit    : Klien biasa makan 3 kali sehari dengan

                  menghabiskan 1 piring dan lauk

                  secukupnya sedangkan klien minum lebih

                  kurang 8 gelas / hari

Saat Sakit            : Klien makan bubur 3 kali sehari dengan

                             menghabiskan ½ porsi yang disediakan di

                             Rumah Sakit

                             Klien minum kurang lebih 5 – 6 gelas

                              / hari

3.    Pola Istirahat Tidur

Sebelum Sakit    : Klien biasa tidur 7 – 8 jam di mulai jam

                             22.00 sampai dengan jam 05.00 pagi

Saat Sakit            : Klien mengatakan sulit tidur disebabkan

                             oleh sesak napas dan batuk .Istirahat

                             tidur  5 – 6 jam sehari / semalam

 

13

 

4.    Pola Eliminasi

Sebelum Sakit    : Klien biasa BAB satu kali sehari pada

                             waktu pagi hari dengan warna kuning

                             muda dan bau yang kahas, dan klien BAK

                             7 – 8 x sehari

Saat Sakit            : Selama klien dirawat belum pernah BAB

                           , sedangkan BAK 4 – 5 x sehari / semalam

5.    Pola Kebersihan

Sebelum Sakit    : Klien biasa mandi satu kali sehari , klien

                             menggosok gigi satu kali sehari dan

                             memotong kuku setiap kali panjang

Saat Sakit            : selama sakit klien mandi dengan cara di

                             Lap satu kali sehari oleh keluarga

6.    Pola Aktifitas

Sebelum Sakit    : klien biasa bekerja disawah sebagai

                             seorang petani menanam , mencangkul.

Saat Sakit            : Selama sakit klien hanya berbaring

                             ditemnpat tidur dan tidak bisa beraktifitas

                             karena kondisi tubuh yang lemah.

 

            VI.  DATA PSIKOLOGIS

                        Sebelum Sakit          :  menurut salah satu keluarga klien termasuk

                                                         ramah, emosi klien stabil, dan biasa bergaul

                                                         dengan lingkungan sekitarnya

                        Saat Sakut                 :  Klien tanpak kooperatif dan emosi klien stabil

                                                         dan bisa menjawab pertanyaan yang diajukan

                                                         oleh dokter maupun perawat ruangan

            VII. DATA SOSIAL

                        Sebelum Sakit          : Dirumah klien bisa bergaul dengan tetangga

                                                        begitu pula dengan istri dan anak – anaknya.

 

14

 

                        Saat Sakit                  : Klien biasa bergaul dengan perawat dan dokter

                                                        yang memeriksanya demikian juga dengan

                                                        pasien-pasien lainnya.

 

            VIII. DATA SPIRITUAL

                        Sebelum Sakit          : Klien menganut agama islam dan taat beribadah

                                                        melakukan sholat lima waktu

                        Saat Sakit                  : Klien hanya bisa berbaring lemah ditempat tidur ,

                                                        sambil berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Esa.

 

            IX. PEMERIKSAAN FISIK

                        1. Keadaan Umum

                                    TC                   : 90/ 60 mmhg

                                    Nadi                : 100 x / mnt

                                    Suku              : 36 oC

                                    Respirasi       : 34 x/mnt

                                    Kesadaran    : Baik

                        2. Inspeksi ,Palpasi, Akskultasi dan Perkusi

                                    Inspeksi  :

-          Kepala     : Rambut cukup bersih dan berwarna putih

-          Muka        : Tidak pucat

-          Mata         : Simetris tidak ada citarus konjungtiva tidak pucat mata

             tanpak merah

-          Hidung     : Simetris tidak ada polipdan tidak terdapat terumen .terpsang 02 .

-          Mulut        :   mukosa bibir agak kering .

-          Gigi           :    gigi tidak lengkap .

-          Extrumitas  : simetris , dan bisa di gerakan ,tidak ada oedema baik pada tangan kanan terpasang , infus

-          Kuku        : bersih dan pendek .

-          Kulit          : berwarna saomatang , dan tidak terdapat lesi .

 

15

Palpasi

            - Leher           : tidak ada perdesaran kidejar tiroid.

            - Nadi             : eipat. dan teratur.

            -Abdomen     : tegang dan torgor kulit cepat kembali .

Ascultasi :

            - Dada            : pernapasan tidak teratur ,dada wheezing dan ronchi

Perkusi    :

-          Pada bagian dada agak redup

 

X. DATA PENUNJANG     

            Pemeriksaan Lab  Tanggal  22 Nopember 2002

                                                                        Nilai Normal

            HB                  : 12,2 gram %                        12 – 18 gram %

            AL                   : 15.200                                  5.000 – 10.000

LED                : 62                                          0 – 20

Diff                  : 0/0/0/65/35/0                       0-1/1-1/1-6/50-70/20-40/2-8

Sputum          :        +

 

DATA FOKUS

a.    Data Subyektif

-                Klien mengeluh sesak nafas

-                Klien mengeluh batuk berdahak

-                Klien mengeluh nyeri dada

-                Klien mengeluh tidak bisa tidur

-                Klienb mengeluh nafsu makan berkurang 

b.    Data Obyektif

-          Pernapasan klien tidak teratur

-          Klien tanpak meringis sambil memegang dadanya

-          Nampak pengelkuaran dahak kental

-          Mata klien tampak merah , istirahat tidur 4 – 5 jam

-          Klien menghabiskan makanan ½ porsi yang disediakan.

 

16

B. RUMUSAN DIAGNOSA

NO

SYMPTOM

ETIOLOGI

PROBLEM

1

2

3

4

1.

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

DS :

-  Klien mengeluh sesak napas

-  Klien mengeluh batuk dan

   mengeluarkan dahak/  sputum

DO  :

-Pernapasan klien tidak teratur

- Respirasi 34 x/ menit

- Klien tanpak batuk

- O2 terpasang 3 ltr / mnt

DS :

- Klien Mengeluh tidak bisa tidur kurang

- Klien mengeluh sangat mengantuk

- Klien mengeluh nyeri dada.

DO :

- k/u klien tanpak lemah

- Terlihat sisa makanan

- BB : 50 kg TB  : 160 cm

DS :

- Klien mengatakan malam sulit tidur

- Klien mengatakan nyeri dada

DO  :

- Mata klien tanpak merah

-k/u tanpak lemah dan lesu

- Istirahat tidur 4-5 jam

- Tampak klien meringis kesakitan

 

 

 

-  Adanya  penumpu

-  kan secret

 

 

 

 

 

 

 

 

Intake yang kurang dari kebutuhan

 

 

 

 

 

 

 

 

Nyeri dada

 

-Tidak efektifnya bersihan jalan napas

 

 

 

 

 

 

 

Resiko terjadinya gangguan peme-

nuhan Istirahat tidur

 

 

 

 

 

 

 

Kecemasan

 

17

2. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.    Tidak efektifnya bersihan jalan nafas b/d adanya penumpukan secret ditandai dengan  :

Klien mengeluh sesak nafas disertai batuk berdahak , frekwensi pernapasan 34 x/mnt

2.    Resiko terjadinya gangguan pemenuhan nNutrisi b/d intake yang kurang yang ditandai dengan :

Klien mengatakan nafsu makan berkurang, klien hanya mampu menghabiskan ½ porsi yang disediakan , klien tampak lemah dan terlihat sisa makanan.

3.    Kecemasan berhubuingan dengan ketidak tahuan  tentang penyakit yang dideritannya

 

 

PERIORITAS MASALAH

1.    Tidak efektifnya bersihan jalan nafas

2.    resiko terjadina gangguan pemenuhan nutrisi

3.    Kecemasan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

18

 

C. RENCANA  ASUHAN KEPERAWATAN

            NO/TGL

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN DAN KRITERIA HASIL

RENCANA TINDAKAN

RASIONALISASI

1

2

3

4

5

1

28-11-2002

Tidak efektifnya bersihan jalan nafas b/d penumpu

kan secret  yang di tandai :

DS.

- Klien mengeluh sesak nafas

- Klien mengeluh batuk dan menge-

luarkan dahak

/spetum

DO  :

- Pernapasan klien tidak teratur

- Respirasi 34x/mnt

- Klien tanpak batuk

- O2 terpasang

3 ltr/menit

 

- Setelah dilaku

kan tindakan keperawatan selama 2x24 jam sesak nafas klien berkurang dan tidak lagi menggunakan O2 dengan criteria :

- Klien tidakl lagi mengeluh sesak

- Pernapasan klien teratur

- Batuk berkurang

 

 

 

 

 

 

- Kaji k/u klien

 

 

 

- Atur posisi semi powler

 

 

 

 

 

- Longgarkan pakaian klien

 

-Bersihkan jalan napas bila ada secret

- Kolaborasi untuk memberikan O2 dan obat-obatan.

 

 

- Dgn mengkaji K/U bisa mengetahui tingkat sesak

- Dgn posisi semi powler membantu melonggarkan rongga dada sehingga terjadi expansi

- agar tdk menghalangi expansi

- Agar dapat memperlancar masuknya O2

- Dpt membatu memenuhi kebutuhan O2

 

 

19

 

D. CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN

TGL/JAM

DX

TINDAKAN KEPERAWATAN

EVALUASI

1

2

3

4

 

28-1102

 

I

 

1. Mengobservasi vital sign dan K/U  klien

3.    Mengatur poisis semi fowler

4.    Melonggarkan pakaian klien

5.    Mwembersihkan jalan napas setiap ada secret

6.    Melakukakan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian O.2

-

 

- Klien mengatakan sesak berkurang di tandai dengan  :

-* Pernapasan teratur

* Frekwensi napas 20x/mnt

* Batuk jarang dan berdahak

  * Tidak ada wheezing dan

    ronchi

  * O2 terpasang 1 liter / mnt

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

20

 

 

 

 

 

 

 

 

 

E. CATATAN    PERKEMBANGAN

NO/TGL

DX

PERKEMBANGAN

1

2

3

 

18-12-2002

 

 

I

 

S :  - Klien mengatakan bisa bernapas normal , batuk

        berkurang

 

 

O  : - Pernapasan Klien teratur berfrekwensi 20 x / mnt

      

A  :  Masalah teratasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

21

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

0 Response to "Laporan Pendahuluan Anemia Terbaru 2021"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel