Laporan Pendahuluan TUMOR OTAK TERBARU 2021 - BlogMahasiswa Keperawatan

Laporan Pendahuluan TUMOR OTAK TERBARU 2021


BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun ganas (maligna) membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum tulang belakang (medulla spinalis). Diagnosa tumor otak ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan radiologi dan patologi anatomi. Dengan pemeriksaan klinis kadang sulit menegakkan diagnosa tumor otak apalagi membedakan yang benigna dan yang maligna, karena gejala klinis yang ditemukan tergantung dari lokasi tumor, kecepatan pertumbuhan masa tumor dan cepatnya timbul gejala tekanan tinggi intrakranial serta efek dari masa tumor kejaringan otak yang dapat menyebabkan kompresi, infasi dan destruksi dari jaringan otak.
Jumlah penderita kanker otak masih rendah, yakni hanya enam per 100.000 dari pasien tumor/kanker per tahun, namun tetap saja penyakit tersebut masih menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian besar orang. Pasalnya, walaupun misalnya tumor yang menyerang adalah jenis tumor jinak, bila menyerang otak tingkat bahaya yang ditimbulkan umumnya lebih besar daripada tumor yang menyerang bagian tubuh lain. Tumor susunan saraf pusat ditemukan sebanyak ± 10% dari neoplasma seluruh tubuh, dengan frekuensi 80% terletak pada intrakranial dan 20% di dalam kanalis spinalis. Di Indonesia data tentang tumor susunan saraf pusat belum dilaporkan. Insiden tumor otak pada anak-anak terbanyak dekade 1, sedang pada dewasa pada usia 30-70 dengan pundak usia 40-65 tahun.
Tumor otak terjadi karena adanya proliferasi atau pertumbuhan sel abnormal secara sangat cepat pada daerah central nervous system (CNS). Sel ini akan terus berkembang mendesak jaringan otak yang sehat di sekitarnya, mengakibatkan terjadi gangguan neurologis (gangguan fokal akibat tumor dan peningkatan tekanan intrakranial). Hal ini ditandai dengan nyeri kepala, nausea, muntah dan papil edema. Penyebab dari tumor belum diketahui. Namun ada bukti kuat yang menunjukan bahwa beberapa agent bertanggung jawab untuk beberapa tipe tumor-tumor tertentu. Agent tersebut meliptu faktor herediter, kongenital, virus, toksin, dan defisiensi immunologi. Ada juga yang mengatakan bahwa tumor otak dapat terjadi akibat sekunder dari trauma cerebral dan penyakit peradangan. (Fagan Dubin, 1979; Larson, 1980; Adams dan Maurice, 1977; Merrit, 1979).
Untuk Penatalaksanaan tumor otak, yang perlu diperhatikan adalah usia, general health, ukuran tumor, lokasi tumor dan jenis tumor. Metode yang dapat digunakan antara lain: pembedahan, radiotherapy, dan chemotherapy. Seorang Perawat berperan untuk membuat asuhan keperawatan yang tepat bagi klien dengan tumor otak serta mengimplementasikannya secara langsung mulai dari pengkajian, diagnosa, hingga intervensi yang harus diberikan.







2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana anatomi dari otak ?
2. Apakah Pengertian dari tumor otak ?
3. Apa saja Etiologi dari  tumor ?
4. Bagaiman patofisiologi dari tumor otak ?
5. Apa saja klasifikasi dari tumor otak ?
6. Bagaiamnakah menifestasi klinis dari tumor otak ?
7. Bagaimanakah komplikasi dari tumor otak ?
8. Bagaiman pencegahan dari tumor otak ?
9. Bagaimana pengobatan dari tumor otak ?



3. TUJUAN
1. Untuk memahami anatomi dari otak
2. Untuk memahami Pengertian dari tumor otak
3. Untuk memahami saja Etiologi dari  tumor
4. Untuk memahami patofisiologi dari tumor otak
5. Untuk memahami saja klasifikasi dari tumor otak
6. Untuk memahami menifestasi klinis dari tumor otak
7. Untuk memahami komplikasi dari tumor otak
8. Untuk memahami pencegahan dari tumor otak
9. Untuk memahami pengobatan dari tumor otak

4. Manfaat
1. Mahasiswa dapat memahami anatomi dari otak
2. Mahasiswa dapat memahami Pengertian dari tumor otak
3. Mahasiswa dapat memahami saja Etiologi dari  tumor
4. Mahasiswa dapat memahami patofisiologi dari tumor otak
5. Mahasiswa dapat memahami saja klasifikasi dari tumor otak
6. Mahasiswa dapat memahami menifestasi klinis dari tumor otak
7. Mahasiswa dapat memahami komplikasi dari tumor otak
8. Mahasiswa dapat memahami pencegahan dari tumor otak
9. Mahasiswa dapat memahami pengobatan dari tumor otak


BAB II
PEMBAHASAN
A. LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR OTAK
1. ANATOMI OTAK
Otak Anda mengendalikan semua fungsi tubuh Anda. Otak merupakan pusat dari keseluruhan tubuh Anda. Jika otak Anda sehat, maka akan mendorong kesehatan tubuh serta menunjang kesehatan mental Anda. Sebaliknya, apabila otak Anda terganggu, maka kesehatan tubuh dan mental Anda bisa ikut terganggu.

Seandainya jantung atau paru-paru Anda berhenti bekerja selama beberapa menit, Anda masih bisa bertahan hidup. Namun jika otak Anda berhenti bekerja selama satu detik saja, maka tubuh Anda mati. Itulah mengapa otak disebut sebagai organ yang paling penting dari seluruh organ di tubuh manusia.

Selain paling penting, otak juga merupakan organ yang paling rumit. Membahas tentang anatomi dan fungsi otak secara detail bisa memakan waktu berhari-hari. Oleh karena itu disini kita akan membahas anatomi dan fungsi otak secara garis besarnya saja sekedar membuat Anda paham bagian-bagian dan fungsi otak Anda sendiri.












Seperti terlihat pada gambar di atas, otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Cerebrum (Otak Besar)
2. Cerebellum (Otak Kecil)
3. Brainstem (Batang Otak)
4. Limbic System (Sistem Limbik)

1. Cerebrum (Otak Besar)

Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan binatang. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan visual. Kecerdasan intelektual atau IQ Anda juga ditentukan oleh kualitas bagian ini.

Cerebrum secara terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus. Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah: Lobus Frontal, Lobus Parietal, Lobus Occipital dan Lobus Temporal.
Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari Otak Besar. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum.
Lobus Parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.
Lobus Temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara.
Lobus Occipital ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.
Apabila diuraikan lebih detail, setiap lobus masih bisa dibagi menjadi beberapa area yang punya fungsi masing-masing, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.



Selain dibagi menjadi 4 lobus, cerebrum (otak besar) juga bisa dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Kedua belahan itu terhubung oleh kabel-kabel saraf di bagian bawahnya. Secara umum, belahan otak kanan mengontrol sisi kiri tubuh, dan belahan otak kiri mengontrol sisi kanan tubuh. Otak kanan terlibat dalam kreativitas dan kemampuan artistik. Sedangkan otak kiri untuk logika dan berpikir rasional. Mengenai fungsi Otak Kanan dan Otak Kiri sudah kami bahas pada halaman tersendiri. Anda bisa membacanya dengan.





2. Cerebellum (Otak Kecil)

Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan ujung leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan sebagainya.

Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya atau tidak mampu mengancingkan baju.


3. Brainstem (Batang Otak)

Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan merupakan sumber insting dasar manusia yaitu fight or flight (lawan atau lari) saat datangnya bahaya.

Batang otak dijumpai juga pada hewan seperti kadal dan buaya. Oleh karena itu, batang otak sering juga disebut dengan otak reptil. Otak reptil mengatur “perasaan teritorial” sebagai insting primitif. Contohnya anda akan merasa tidak nyaman atau terancam ketika orang yang tidak Anda kenal terlalu dekat dengan anda.


Batang Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:
Mesencephalon atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah bagian teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak Kecil. Otak tengah berfungsi dalam hal mengontrol respon penglihatan, gerakan mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan tubuh dan pendengaran.
Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri badan menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla mengontrol funsi otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dan pencernaan.
Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak bersama dengan formasi reticular. Pons yang menentukan apakah kita terjaga atau tertidur.
Catatan: Kelompok tertentu mengklaim bahwa Otak Tengah berhubungan dengan kemampuan supranatural seperti melihat dengan mata tertutup. Klaim ini ditentang oleh para ilmuwan dan para dokter saraf karena tidak terbukti dan tidak ada dasar ilmiahnya.


4. Limbic System (Sistem Limbik)

Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak ibarat kerah baju. Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah. Bagian otak ini sama dimiliki juga oleh hewan mamalia sehingga sering disebut dengan otak mamalia. Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus dan korteks limbik. Sistem limbik berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka panjang.


Bagian terpenting dari Limbik Sistem adalah













Hipotalamus yang salah satu fungsinya adalah bagian memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan mana yang tidak. Misalnya Anda lebih memperhatikan anak Anda sendiri dibanding dengan anak orang yang tidak Anda kenal. Mengapa? Karena Anda punya hubungan emosional yang kuat dengan anak Anda. Begitu juga, ketika Anda membenci seseorang, Anda malah sering memperhatikan atau mengingatkan. Hal ini terjadi karena Anda punya hubungan emosional dengan orang yang Anda benci.

Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh indera. Dialah yang lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat bersemayamnya rasa cinta dan kejujuran. Carl Gustav Jung  menyebutnya sebagai "Alam Bawah Sadar" atau ketidaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku baik seperti menolong orang dan perilaku tulus lainnya. LeDoux mengistilahkan sistem limbik ini sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya cinta, penghargaan dan kejujuran.

Perbedaan Fungsi Otak Kanan & Otak Kiri

Perbedaan dua fungsi otak sebelah kiri dan kanan akan membentuk sifat, karakteristik dan kemampuan yang berbeda pada seseorang. Perbedaan teori fungsi otak kiri dan otak kanan ini telah populer sejak tahun 1960an, dari hasil penelitian Roger Sperry.
Otak besar atau cerebrum yang merupakan bagian terbesar dari otak manusia adalah bagian yang memproses semua kegiatan intelektual, seperti kemampuan berpikir, menalarkan, mengingat, membayangkan, serta merencanakan masa depan.

Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan, atau yang lebih dikenal dengan Otak Kiri dan Otak Kanan. Masing-masing belahan mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ).

Sementara itu otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.

Belahan otak mana yang lebih baik? Keduanya baik. Setiap belahan otak punya fungsi masing-masing yang penting bagi kelangsungan hidup manusia. Akan tetapi, menurut penelitian, sebagian besar orang di dunia hidup dengan lebih mengandalkan otak kirinya. Hal ini disebabkan oleh pendidikan formal (sekolah dan kuliah) lebih banyak mengasah kemampuan otak kiri dan hanya sedikit mengembangkan otak kanan.

Orang yang dominan otak kirinya, pandai melakukan analisa dan proses pemikiran logis, namun kurang pandai dalam hubungan sosial. Mereka juga cenderung memiliki telinga kanan lebih tajam, kaki dan tangan kanannya juga lebih tajam daripada tangan dan kaki kirinya. Sedangkan orang yang dominan otak kanannya bisa jadi adalah orang yang pandai bergaul, namun mengalami kesulitan dalam belajar hal-hal yang teknis.
Ada banyak cara untuk mengetahui apakah seseorang dominan otak kanan atau dominan otak kiri. Misalnya dengan melihat perilaku sehari-hari, cara berpakaian, dengan mengisi kuisioner yang dirancang khusus atau dengan peralatan Electroencephalograph yang bisa mengamati bagian otak mana yang paling aktif.
Disekitar Anda pastinya ada orang yang pandai dalam ilmu pengetahuan, tapi tidak pandai bergaul. Sebaliknya ada orang yang pandai bergaul, tapi kurang pandai di sekolahnya. Keadaan semacam ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara otak kanan dan otak kiri.
Idealnya, otak kiri dan otak kanan haruslah seimbang dan semuanya berfungsi secara optimal. Orang yang otak kanan dan otak kirinya seimbang, maka dia bisa menjadi orang yang cerdas sekaligus pandai bergaul atau bersosialisasi.
Untuk mengoptimalkan dan menyeimbangkan kinerja dua belahan otak, Anda bisa menggunakan teknologi CD Aktivasi Otak. Metode ini sangat mudah diikuti karena Anda hanya perlu mendengarkan semacam musik instrumental yang dirancang khusus untuk menyelaraskan dan mengaktifkan kedua belahan otak Anda.

2. PENGERTIAN
Tumor ialah Istilah umum yang mencakup setiap pertumbuhan benigna (jinak) dalam setiap bagian tubuh. Pertmbuhan ini tidak bertujuan, bersifat parasit dan berkembang dengan mengorbankan manusia yang menjadi hospesnya. (Sue Hinchliff, kamus Keperawatan, 1997).
Karsinoma otak (maligna) adalah neoplasma yang tumbuh di selaput otak.
Neoplasama ialah sekumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus secara terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh. (Patologi, dr. Achmad Tjarta 1973).
Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun ganas (maligna) membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum tulang belakang (medulla spinalis). Neoplasma pada jaringan otak dan selaputnya dapat berupa tumor primer maupun metastase. Apabila sel-sel tumor berasal dari jaringan otak itu sendiri disebut tumor otak primer dan bila berasal dari organ-organ lain (metastase) seperti kanker paru, payudara, prostate, ginjal, dan lain-lain disebut tumor otak sekunder. (Mayer. SA,2002)
Tumor otak adalah tumor jinak pada selaput otak atau salah satu otak
Tumor otak adalah terdapatnya lesi yang ditimbulkan karena ada desakan ruang baik jinak maupun ganas yang tumbuh di otak, meningen, dan tengkorak. (price, A. Sylvia, 1995: 1030). Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun ganas (maligna) membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum tulang belakang (medulla spinalis). Neoplasma pada jaringan otak dan selaputnya dapat berupa tumor primer maupun metastase. Apabila sel-sel tumor berasal dari jaringan otak itu sendiri disebut tumor otak primer dan bila berasal dari organ-organ lain (metastase) seperti kanker paru, payudara, prostate, ginjal, dan lain-lain disebut tumor otak sekunder.
Tekanan intra kranial ( TIK ) adalah suatu fungsi nonlinier dari fungsi otak, cairan serebrospinal (CSS) dan volume darah otak sehingga. Sedangkan peningkatan intra kranial (PTIK) dapat terjadi bila kenaikan yang relatif kecil dari volume otak, keadaan ini tidak akan cepat menyebabkan tekanan tinggi intrakranial, sebab volume yang meninggi ini dapat dikompensasi dengan memindahkan cairan serebrospinal dari rongga tengkorak ke kanalis spinalis dan volume darah intrakranial akan menurun oleh karena berkurangnya peregangan durameter. Hubungan antara tekanan dan volume ini dikenal dengan complience. Jadi jika otak, darah dan cairan serebrospinal volumenya terus menerus meninggi, maka mekanisme penyesuaian ini akan gagal dan terjadi peningkatan intrakranial yang mengakibatkan herniasi dengan gagal pernapasan dan gagal jantung serta kematian.
Jadi tumor otak adalah  terdapatnya lesi yang ditimbulkan karena ada desakan ruang baik jinak maupun ganas yang tumbuh di otak, meningen, dan tengkorak.











3. ETIOLOGI
Penyebab tumor hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti walaupun telah banyak penyelidikan yang dilakukan. Adapun faktor-faktor yang perlu ditinjau, yaitu:
a. Herediter
          Riwayat tumor otak dalam satu anggota keluarga jarang ditemukan kecuali pada meningioma, astrocytoma dan neurofibroma dapat dijumpai pada anggota-anggota sekeluarga. Sklerosis tuberose atau penyakit Sturge-Weber yang dapat dianggap sebagai manifestasi pertumbuhan baru memperlihatkan faktor familial yang jelas. Selain jenis-jenis neoplasma tersebut tidak ada bukti-bukti yang kuat untuk memikirkan adanya faktor-faktor hereditas yang kuat pada neoplasma.
b. Sisa-sisa Sel Embrional (Embryonic Cell Rest)
          Bangunan-bangunan embrional berkembang menjadi bangunan-bangunan yang mempunyai morfologi dan fungsi yang terintegrasi dalam tubuh. Ada kalanya sebagian dari bangunan embrional tertinggal dalam tubuh menjadi ganas dan merusak bangunan di sekitarnya. Perkembangan abnormal itu dapat terjadi pada kraniofaringioma, teratoma intrakranial dan kordoma.
c. Radiasi
          Jaringan dalam sistem saraf pusat peka terhadap radiasi dan dapat mengalami perubahan degenerasi namun belum ada bukti radiasi dapat memicu terjadinya suatu glioma. Meningioma pernah dilaporkan terjadi setelah timbulnya suatu radiasi.
d. Virus
          Banyak penelitian tentang inokulasi virus pada binatang kecil dan besar yang dilakukan dengan maksud untuk mengetahui peran infeksi virus dalam proses terjadinya neoplasma tetapi hingga saat ini belum ditemukan hubungan antara infeksi virus dengan perkembangan tumor pada sistem saraf pusat.
e. Substansi-substansi karsinogenik
          Penyelidikan tentang substansi karsinogen sudah lama dan luas dilakukan. Kini telah diakui bahwa ada substansi yang karsinogenik seperti methylcholanthrone, nitroso-ethyl-urea. Ini berdasarkan percobaan yang dilakukan pada hewan.


4. PATOFISIOLOGI
Tumor otak menyebabkan timbulnya gangguan neurologic progresif. Gejala-gejalanya timbul dalam rangkaian kesatuan sehingga menekan pentingnya anamnesis dalam pemeriksaan penderita. Gejala-gejala sebaiknya dibicarakan dalam suatu perspektif waktu. Kapan gejala mulai timbul ? Apakah ada hubungannya dengan sesuatu hal lain? Berapa lama gejala-gejala ini sudah dialami?
Gangguan neurologic pada tumor otak biasanya dianggap disebabkan oleh dua factor : gangguan fokal  akibat tumor dan kenaikan tekanan intracranial.
Gangguan fokal terjadi apabila terdapat penekanan pada jaringan otak, dan infiltrasi atau invasi langsung pada parenkim otak dengan kerusakan jaringan neural. Tentu saja disfungsi terbesar terjadi apabila pada tumor infiltratife yang tumbuh paling cepat (yaitu gliblastoma multiforme).
Perubahan suplai darah akibat tekana tumor yang bertumbuh menyebabkan nekrosis jaringan otak. Gangguan suplai darah arteri pada umumnya bermenifestasi sebagai hilangnya fungsi secara akut dan mungkin dapat dikacaukan dengan gangguan serebrovaskular primer.
Serangan kejang sebagai menifestasi perubahan kepekaan neuron dihubungkan dengan kompresi, invasi, dan perubahan suplai darah ke jaringan otak. Beberapa tumor membentuk krista yang juga menekan parenkim otak sekitarnya sehingga memepercepat gangguan neurologis fokal.
Peningkatan ICP dapat disebabkan oleh beberapa factor : bertambahnya masa dalam tengkorak, terbentumnya edema sekitar tumor, dan perubahan sirkulasi cairan serebrospinal.  Partumbuhan tumor menyebabkan bertambahnya massa karena tumor akan mendesak ruang yang relatif tetap ruangan tengorak yang kaku. Tumor ganas menimbulkan edema dalam jaringan otak sekitarnya. Mekanisme belum begitu dipahami., tetapi diduga disebabkan oleh selisih osmotic yang menyebabkan penyerapan cairan tumor. Beberapa tumor dapat menyebabkan perdarahan. Obstruksi vena dan edema akibat kerusakan sawar darah otak, semuanya menimbulkan peningkatan volume intracranial dan ICP. Obstruksi  sirkulasi CSF dari ventrikel lateralis ke ruangan subaraknoid menimbulkan hidrosefalus.
Peningkatan ICP   akan membahayakan jiwa bila terjadi cepat akibat salah satu penyebab yang telah dibicarakan sebelumnya. Mekanisme kompensasi memerlukan waktu berhari-hari atau berbulan-bulan untuk menjadi efektif sehingga tidak berguna bila tekanan intracranial timbul cepat. Mekanisme kompensasi ini antara lain bekerja menurunkan volume darah intrakrania, volume CSF, kandungan cairan intrasel, dan mengurangi sel-sel parenkim. Peningkatan tekanan yang tidak diobati meningkatkan terjadinya herniasi unkus atau serebelum. Herniasi unkus timbul bila girus medialis lobus temporalis tergeser ke inferior melalui insisura tentoriol oleh massa dalam hemisfer otak. Herniasi menekan masensefalon menyebabkan hilangnya kesadaran dan menekan saraf otak ketiga. Pada herniasi sereblum, tonsil sereblum tergeser ke bawah melalui foramen magnum oleh suatu massa posterior. Kompresi medulla oblongata dan henti napas terjadi dengan cepat. Perubahan fisiologis lain yang terjadi akibat peningkatan ICP yang cepat adalah bradikardia progresif, hipertensi sistemik (pelebaran tekanan nadi), dan gagal napas

5. KLASIFIKASI  TUMOR OTAK
Tumor intrakranial (termasuk lesi desak ringan) bersifat jinak maupun ganas, dan timbul dalam otak, meningen, dan tengkorak. Tumor otak berasal dari jaringan neuronal, jaringan otak, sistem retikoloendotelial, lapisan otak dan jaringan perkembangan residual, atau dapat bermetastasis dari karsinoma sestemik. Mematastasis otak disebabkan oleh keganasan sistemik dari kanker paru,payudara, melanoma, limfoma, dan kolon. Tumor otak dapat terjadi pada setiap usia; dapat terjadi pada anak usia kurang dari 10 tahun, tetapi paling sering terjadi pada dewasa pada usia dekade kelima dan keenam. Pasien yang bertahan dari tumor otak ganas jumlahnya berubah banyak selama 20 tahun terakhir.
Tumor otak memiliki banyak klasifikasi. Klasifikasi yang mungkin paling mudah dipahami adalah klasifikasi kernahan dan sayre karena tumor diberi nama sesuai nama sel yang  terserang, baik sel pada susunan saraf orang dewasa, baik pembuluh darah, maupun pada gangguan perkembangan (konginital). Stadium keganasan diberi derajat I sampai IV (IV adalah yang paling ganas).
Penderita tumor otak memiliki berbagai gejala yang membingungkan sehingga diagnosis sulit ditegakkan. Simtomalogi tumor otak bergantung pada ukuran, lokasi, dan pelusan tumor.
Tumor tertentu lebih sering terjadi pada kelompok umur tertentu. Pada masa bayi dan kanak-kanaktumor fosa posterior lebih sering terjadi dari pada lesi supratentorial (fosa media atau anterior), yang lebih sering terjadi pada dewasa. Tumor otak pada anak kemungkinanan besar adalah astrositoma ganas dari serebelum derajat I dan II. Pada individu setengah umur atau tua, tumor otak yang tersering adalah giloblastoma multiforme, yaitu jenis glioma terganas yang ditandai dengan pertumbuhan tumor yang cepat.
Penelitian dalam komponen genetik tumor otak telah mulai ditunjukkan hasil yang menyjanjikan; penemuan mutasi gen TP53 (sindrom Li-fraumeni) P16 (sindrom melanoma-glioma) dan MMACI ( termutasi pada berbagai kanker lanjut) pada penderita tumor otak akan memberi pengaruh besar di masa mendatang. Di masa mendatang, adanya kelainangenetik ini dapat digunakan sebagai petanda genetik dan dapat membantu menghasilkan strategi terapi gen untuk pengobatan tumor otak (fueyo,1999)
a) Glioma.
Jumlah glioma adalah sekitar 40 sampai 50% dari tumor otak. Glioma dikelompokkan berdasarkan asal embriologis. Pada orang dewasa, sel neurologlia sistem saraf pusat berfungsi untuk memperbaiki, menyokong, dan melindungi sel-sel saraf lunak. Glioma terdiri dari jaringan penyembung dan sel-sel penyokong. Neuoroglia mempumyai kemampuan.
Tumor Otak
Tumor otak Persentasi
Glioma 40-50
Astrositoma derajat I
Astrositoma derajat II
Astrositoma derajat III dan IV   (globlastoma multiforme)
Meduloblastoma
Oligodendroglioma
Ependimoma derajat I hingga IV
Meningioma
Tumor hipofisis
Neurilemoma (terutama N.VIII)      
Tumor metastatik
Tumor pembuluh darah
Malformasi arteriovenosa, hemangioblastoma,
Endiotelioma
Tumor defek perkembangan
Kista dermoid, epidermoid, teratoma,kordoma,
Parafesial
Kraniofaringimoma
Pinealoma                
Lain-lain
Sarkoma, papilioma pleksus koroideus
Limpoma, tak terklasifikasi 40-50
5-10
2-5
20-30

3-5
1-4
1-3
12-20
5-15
3-10
5-10

0,5-1

2-3


3-8
0,5-0,8

1-3


Untuk terus membelah selama hidup. Sel-sel gila berkumpul membentuk perut sikartiks pada dibagian otak di mana di neuron menghilang oleh karena cedera atau penyakit. Tumor gila merupakan penyebab dari hampir separuh tumor otak pada anak. Sebagian besar tumor gila pediatrik merupkan tumor derajat rendah yang paling sering terletak di fosa  posterior dan regio diensefalon (smith,1998)
Terdapat tiga jenis sel gila: mikroglia, oligodendroglia, dan astrosit. Mikroglia secara embriologis berasal dari lapisan mesodermal sehingga pada umumnya tidak diklasifikasikan sebagai sel glia sejati. Mikroglia memasuki SSP melalui sistem pembuluh darah dan berfungsi sebagai fagosit, membersihkan debris, dan melawan infeksi.
Oligodendroglia dan astrosit merupakan neuroglia sejati dan berasal dari lapisan embrional ektrodermal (sama seperti neuron). Oligodendroglia berperan dalam pembentukan mielin. Fungsi astrosit masih diteliti; bukti-bukti memperhatikan bahwa sel-sel ini mungkin berperan dalam menghantarkan impuls dan transmisi sinaptik dari neuron dan bertindak sebagai saluran penghubung antara pembuluh darah dan neuron.
Astrositoma menginfeltrasi otak dan sering berkaitan dengan kista dalam berbagai ukuran. Walaupun mengifeltrasi jaringan otak, efeknya pada fungsi otak hanya sedikit sekali pada pembuluh penyakit. Pada umumnya,astrositoma tidak bersifat ganas, walaupun dapat mengalami perubahan kegaganasan menjadi glioblastoma, suatu astrositoma yang sangat ganas. Tumor-tumor ini pada umumnya tumbuh lambat. Oleh karena itu, penderita sering tidak datang berobat walaupun tumor sudah berjalan bertahun-tahun (misal, serangan epilepsi atau nyeri kepala). Eksisi bedah lengkap pada umumnya tidak mungkin dilakukan karena bersifat invasif, tetapi bersifat sensitif terhadap radiasi.
Glioblastoma multiforme adalah jenis glioma yang paling ganas. Tumor ini mempunyai kecepatan tumbuh yang sangat tinggi, dan eksisi bedah yang lengkap tidak mungkin dilakukan. Harapan hidup pada umumnya sekitar 12 bulan. Tumor ini dapat timbul di mana saja tetapi sering terjadi di himesfer otak dan sering menyebar kesisi kontralateral melalui korpus kalosum.
Oligodendroglioma merupakan lesi yang tumbuh lambat menyerupai astrositoma, tetapi terdiri atas sel-sel astrositoma, tetapi terdiri dari sel-sel Oligodendroglioma. Tumor relatif avaskular dan cenderung mengalami kalsifikasi;biasanya dijumpai pada hemisfer otak orang dewasa muda. Tumor ini dapat timbul sebagai gangguan kejang parsial yang timbul hingga 10 tahun, secara klinis bersifat agresif,dan menyebabkan simtomatologi bermakna akibat peningkatan tekanan intrakranial.
Oligodendroglioma merupakan keganasan pada manusia yang paling bersifat komesensitif. Regimen kemoterapi yang paling sering digunakan adalah malfalan, thiotep, temozolomide, paklitasel (taxol), dan regimen berdasar-platinum. Diyakini bahwa sel neoplasma dari ologodendroglia rentan terhadap efek alkilasi dari kemoterapi sitotoksik. Penjelasan yang lebih lengkap masih menunggu hasil dari penelitian genetik lebih lanjut (Cairncross,1998).
Epindimoma adalah tumor ganas yang jarang terjadi dan berasal dari hubungan erat pada ependim yang menutup ventrikel, paling sering terjadi dalam fosa posterior tetapi dapat terjadi disetiap terjadi di setiap bagian fosa ventrikularis. Tumor ini sering tejadi pada anak daripada dewasa. Dua faktor utama yang memengaruhi keberhasilan reseksi tumor dan kemampuan bertahan hidup jangka panjang adalah usia dan letak anatomis tumor. Makin muda usia pasien, maka makin buruk prognosisnya (biasanya terlihat bila usia anak kurang dari 7 tahun). Alasan prognosis yang buruk masih belum diketahui. Diyakini bahwa tumor embrional pada anak berbeda dari tumor pada dewasa dan semakin imatur jaringan tumor pada anak penyebabkan makin agresifnya sifat tumor yang memperburuk prognosisnya (spagnoli, 2000). Penderita tumor yang terletak di dasar dan atap ventrikel dapat direksesi secara sempurna daripada penderita tumor di prosesus lateralis. Perbedaan ini karena dasar dan atap tumor cenderung menginfiltrasi struktur pendukulus sereberalis dan pons sehingga menyebabkan tidak mungkin dilakukan pengangkatan sempurna. Pengobatan radiasi dilakukan pascaoperasi, kecuali pada anak usia kurang dari 3 tahun yang menjalani kemoterapi.
b) Tumor Meningeal
Meningioma merupakan tumor terpenting yang berasal dari meningen, sel-sel mesotel, dan sel-sel jaringan penyambung araknoid dan dura. Sebagian besar tumor bersifat jinak, berkapsul, dan tidak menginfiltrasi jaringan sekitarnya, tetapi agak menekan struktur yang berada di bawahnya. Pasien usia tua sering terkena, dan perempuan lebih sering terkena diripada laki-laki. Tumor ini seringkali memiliki banyak pembuluh darah sehingga mampu menyerap isotop radioktif saat dilakukan pemeriksaan CT scan otak. Eksis bedah lengkap dapat dilakukan, terutama jika tumor tidak terletak di “daerah kritis” dan diagnosis cepat ditegakkan. Tumor yang terletak disekitar batang otak dan didasar tengkorak seringkali sulit untuk dieksisi lengkap. Pertumbuhan tumor ini lambat sehingga gejala dapat kurang diperhatikan dan diagnosisnya salah. Gejala-gejalanya adalah epilepsi idiopatik, hemiparesis, dan afasia.
c) Tumor Hipofisis
Tumor hipofisis berasal dari sel-sel kromofob, eosinofil, atau basofil dari hipofisis anterior. Tumor-tumor ini menimbulkan nyeri kepala, hemianopsia bitemporalis (akibat penekanan pada kiasma optikum), dan tanda-tanda gangguan sekresi hormone hipofisis anterior. Menggambarkan berbagai defek lapangan pengelihatan yang sering ditemukan bila lesi melibatkan traktus optikus.
Tumor kromofob adalah tumor nonsekretoris yang menekan kelenjar hipofisis, kiasma optikum, dan hipotalamis. Gejala-gejala tumor otak ini adalah depresi fungsi seksual, hipotiroidisme sekunder, dan hipofungsi adrenal (amenore, impotensi, rambut rontok, kelemahan, hipotensi, metabolism basal rendah, hipoglikemia, dan gangguan elektrolit).
Adenoma eosinofilik umumnya berukuran lebih kecil dan tumbuh lebih lambat daripada tumor kromofob. Gejalanya adalah akromegali pada orang dewasa (dan gigantisme pada anak-anak), nyeri kpala, gangguan berkeringat, parestesia, nyeri otot, dan hilangnya libido. Gangguan lapangan penglihatan (hemianopsia bitemporalis) jarang dijumpai.
Adenoma basofilik pada umumnya berukuran kecil. Tumor ini dihubungkan dengan gejala-gejala sindrom Cushing (obesitas, kelemahan otot, atrofi kulit, osteoporosis, plethora, hipertensi, retensi garam dan air, hipertrikosis, dan diabetes mellitus).
d) Neurilemoma (Tumor Saraf Pendengaran)
Tumor saraf pendengaran merupakan penyebab dari 3 sampai 10% tumor intracranial. Agaknya tumor ini berasal dari sel-sel Schwann selubung saraf. Serabut-serabut N. VIII menjadi rusak. Pada penyakit Von Recklinghausen dapat terjadi neurilemoma auditorius bilateralis. Pada umumnya tumor ini jinak, tetapi kadang-kadang dapat mengalami perubahan menjadi ganas.
Gejala-gejala neurilemoma pendengaran awal adalah tuli, tinnitus, kehilangan reaktivitas vestibular kalorik, dan vertigo yang disusul rasa tidak enak di suboksipital, berjalan terhuyung-huyung, gangguan pada saraf-saraf otak yang berdekatan, dan tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial. Pada umumnya terdapat nistagmus, terutama horizontal. Pengobatan adalah dengan pengangkatan total jika memungkinkan, karena pengangkatan yang tidak menyeluruh umumnya akan menyebabkan kambuhnya tumor. Sebagai konsekuensi pembedahan, penderita dapat mengalami paralisis wajah dan tuli.
e) Tumor Metastasis
Lesi-lesi metastasis menyebabkan sekitar 5% sampai 10% dari seluruh tumor otak dan dapat berasal dari tempat primer. Tumor primer paling sering berasal dari paru-paru dan payudara. Namun, neoplasma dari saluran kemih –kelamin, saluran cerna, tulang tiroid dapat juga bermetastasis ke otak. Lei metastasis dapat tunggal atau multiple, dan dapat merupakan stadium lanjut dari proses metastasis atau sebagai tanda pertama tumor primer yang tidak diketahui sebelumnya. Lesi tunggal dapat dieksisi bedah untuk memperpanjang usia atau untuk  mengurangi gejala. Edema di sekitar lesi ini bersifat responsive terhadap terapi kortikosteroid.
f) Tumor Pembuluh Darah
Tumor-tumor ini adalah angioma, hemangioblastoma, dan endotelioma, dan merupakan sebagian kecil tumor otak. Angioma adalah malformasi arteriovenosa congenital yang diderita sejak lahir dan lambat laun membesar. Tumor ini dapat menekan jaringan otak sekitarnya dan terjadi perdarahan intraserebral atau ke dalam ruangan subaraknoid. Hemangioblastoma adalah neoplasma yang terdiri atas unsure-unsur vascular embriologis yang paling sering dijumpai dalam sebelum. Sindrom von Hippel-Lindau adalah gabungan antara hemangioblastoma serebelum, angiomatosis retina, serta kista ginjal dan pankreas.
g) Tumor Gangguan Perkembangan (Konginetal)
Tumor konginetal yang jarang terjadi adalah krodoma, terdiri atas sel-sel yang berasal dari sisa-sisa notokorda embrional dan dijumpai pada dasar tengkorak. Tumbuh lambat tetapi sangat invasive, sehingga tidak memungkinkan dilakukannya pembuangan total. Dermoid dan teratoma dapat terjadi di setiap tempat dalam SPP. Teratoma sering terjadi pda sistem ventrikel dan menyumbat ventrikel ketiga, akuaduktus, atau ventrikel keempat. Kraniofaringioma berasal dari sisa-sisa duktus kraniofaringeal embrional (kantung Rathke) dan umumnya terletak di posterior sela tursika. Gejala-gejala tumor konginetal biasanya terlihat sejak bayi tetapi dapat saja tidak memperlihatkan gejala apapun selama beberapa tahun. Gejala-gejalanya adalah gangguan lapangan pandang yang pada umumnya iregular, disertai disfungsi hipotalamus dan hipofisis.
h) Pinealoma (Tumor Adneksa)
Pinealoma hanyalah bagian kecil dari lesi intracranial dan mencakup tumor-tumor yang berasal dalam korpus pinealis (pinealoma) maupun dari pleksus koroideus sekitarnya (papiloma koroideus). Pinealoma menekan akuaduktus (yang menyebabkan hidrosefalus obstruktif) dan juga hipotalamus (yang mengakibatkan pubertas prekoks dan diabetes insipidus). Papiloma koroideus menyebabkan perdarahan intraventrikel dan juga menyumbat sistem ventrikel.

6. MANIFESTASI KLINIS
Trias klasik tumor otak adalah nyeri kepala, muntah, dan papilledema. Namun gejala sangat bervariasi bergantung pada tempat lesi dan kecepatan pertumbuhan.
1) Nyeri kepala
Barangkali nyeri kepala merupakan gejala umum yang paling sering dijumpai pada penderita tumor otak. Nyeri dapat digambarkan bersifat dalam, terus- menerus, tumpul, dan kadang-kadang hebat sekali. Nyeri ini paling hebat saat  pagi hari dan menjadi lebih hebat saat beraktivitas yang biasanya meningkatkan tekanan intracranial, seperti membungkuk, batuk, atau mengenjan sewaktu BAB. Nyeri kepala sedikit berkurang jika diberikan aspirin dan kompres dingin di tempat yang sakit.
Nyeri kepala akibat tumor otak disebabkan oleh truksi dan pergeseran struktur peka-nyeri dalam rongga intracranial. Struktur-strukutur peka-nyeri ini adalah arteri, vena, sinus-sinus vena dan saraf otak.
Lokasi nyeri kepala cukup bernilai oleh karena sepertiga dari nyeri kepala ini terjadi pada tempat tumor sedangkan dua pertiga lainnya terjadi di dekat atau di atas tumor. Nyeri kepala oksipital merupakan gajala pertama dalam tumor fosa posterior. Sekitar sepertiga dari lesi supratentorial menyebabakan nyeri kepala frontal. Bila keluahan nyeri kepala terjadi menyeluruh maka kurang dapat ditentukan lokasinya dan biasanya menunjukkan pergeseran ekstensif kandungan intracranial akibat peningkatan ICP.
2) Mual dan muntah
Mual dan muntah terjadi akibat rangsangan pusat muntah di medulla oblongata. Muntah paling sering terjadi pada anak dan berhubungan dengan peningkatan ICP disertai pergeseran batang otak. Muntah dapat terjadi tanpa didahului mual dan dapat bersifat proyektil.
3) Papilledema
Papilledema disebabkan oleh stasis vena yang menimbulkan pembengkakan dan pembesaran diskus optikus. Bila terlihat pada pemeriksaan funduskofi, tanda ini mengisyaratkan peningkatan ICP. Sering kali sulit untuk menggunakan tanda ini untuk menegakkan diagnosis tumor otak karena pada beberapa individu mungkin tidak tidak terlihat papiledema pada fundus meskipun ICP sangat inggi.
Dapat terjadi gangguan pengelihatan yang berkaitan dengan papilledema. Ggangguan ini adalah pembesaran bintik dan amaurosis fugaks (ketika pengelihatan berkurang).

7. KOMPLIKASI
a. Edema Serebral
Peningkatan cairan otak yang berlebih yang menumpuk disekitar lesi sehingga menambah efek masa yang mendesak (space-occupying). Edema Serebri dapat terjadi ekstrasel (vasogenik) atau intrasel (sitotoksik).
b. Hidrosefalus
Peningkatan intracranial yang disebabkan oleh ekspansin massa dalam rongga cranium yang tertutup dapat di eksaserbasi jika terjadi obstruksi pada aliran cairan serebrospinal akibat massa.
c. Herniasi Otak
Peningkatan intracranial yang terdiri dari herniasi sentra, unkus, dan singuli.
d. Epilepsi
f. Metastase ketempat lain

8. PENCEGAHAN
Ketika kanker tumor hadir dalam otak Anda merusak fungsi tubuh yang dikendalikan oleh impuls listrik yang dikirim dari otak. Banyak orang, kehilangan mobilitas, sulit dalam berbicara, dan tunduk pada beberapa gerakan tubuh yang tidak terkendali.

Berikut ini adalah langkah langkah pencegahan yang dapat anda lakukan untuk mencegah penyakit yang dapat merusak otak anda :
Jika keluarga anda salah satunya memiliki kanker otak atau tumor otak sebaiknya anda pergi ke dokter setiap 4-6 bulan untuk scan otak.
Hindari kebiasaan buruk seperti merokok, minuman yang beralkohol, paparan dan radiasi
Menghindari bahan yang mengandung kimia
Banyak mengkonsumsi buah buahan serta sayuran
Banyak minum air putih
Olah raga secara teratur
Studi telah menunjukkan bahwa seseorang yang menggunakan ponsel secara teratur kemungkinan mendapatkan tumor otak.Ponsel mengeluarkan gelombang radioaktif yang menyerang sel-sel otak.


9. PENGOBATAN
Pengobatan bedah pada tumor otak terutama berkisar di sekitar reseksi bedah, kemoterapi, dan terapi radiasi. Semakin berkembangnya teknik pembedahan, penemuan laser, dan alat-alat yang dibantu computer memungkinkan reaksi tepat pada pasien tumor otak yang dapat dicapai. Reaksi bedah tetap merupaka terapi utama karena  dapat membunuh dan membuansel tumor. Selain itu, reseksi bedah memungkinkan evaluasi histologis dan penentuan derajat tumor secara akurat sementara memungkinkan pasien kembali berfungsi aktif selama menjalani terapi pembedahan.
Pengobatan radiasi pada 20 hingga 30 tahun yang lalu adalah radiasi otak seluruhnya; sekarang, kemajuan teknik radio terapi memungkinkan terapi radiasi yang lebih tepat. Teknik stereotaktik memungkinkan penempatan secara akurat benih iodium secara langsung ke dalam area tumor. Tetapi radiasi konformal  (penyempitan sinar sesuai ukuran dan bentuk tumor) mengurangi keterpajanan jaringan sekitarnya terhadap radiasi.
Kemoterapi dilakukan dalam berbagai cara, termasuk secar sistemik, intra-arteial, atau dengan memasukkan polimer yang membawa agen keemoterapi langsung ke jaringan tumor. Masalah utama dengan komplikasi depresi sumsum tulang, paru dan hepar tetap merupakan factor penyulit utama dalam kemoterapi. Sawar darah otak juga mempersulit pemberian agen kemoterapi. Penelitian sawar darah otak dengan manitol hipersomatik memeri hasil yang mengecewakan. Penelitian mengenai penggunaan deksametasol untuk menutup sawar darah otak dan efek obat antiepilepsi pada metabolisme obat kemoterapi masih terus dilakukan dan mulai memberi hasil.
Penelitian genetika akan memberi informasi genetic pada dokter yang akan diubah menjadi identifikasi target ptensial untuk perkembangan obat anti tumor. Saat ini berkembang dasar pengetahuaan mengenai factor genetic yang menyebabkan kanker histologis. Keterlibatan genetic dalam glioma, astrositoma, dan meduloblastoma mulai menunjukkan hasil. Area penelitian adalah prodrug (senyawa tak aktif secara biologis yang dapat dimetabolisme dalam tubuh untuk menghaslkan obat) enzim yang ditunjukkan pada gen (“gen bunuh diri”), terapi gen untuk memperkuat aktivitas sistem imun terhadap sel kanker, dan teransfer gen superesor tumor ke dalam sel kanker (Engelhard, 2000). Penemuan baru dan perkembangan terapi baru telah banyak menjanjikan bagi pengobatan yang lebih efektif , tepat , dan kurang toksik dibandingkan dengan pengobatan saat ini.


0 Response to "Laporan Pendahuluan TUMOR OTAK TERBARU 2021"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel